Showing posts with label Kehamilan. Show all posts
Showing posts with label Kehamilan. Show all posts

Hipertensi Selama Kehamilan Tingkatkan Resiko Penyakit Ginjal


Hipertensi Selama Kehamilan 

wanita hamil harus pandai menjaga kesehatannya akan bayi dan dirinya sendiri.Sebuah penelitian menunjukan bahwa gangguan darah tinggi (hipertensi) selama kehamilan dapat meningkatkan resiko penyakit ginjal kronis.Para peneliti dari China Medical University Hospital di Taiwan menemukan bahwa gangguan darah tinggi atau hipertensi pada kehamilan dapat meningkatkan resiko kegagalan fungsi ginjal kronis dibanding wanita hamil lain yang tidak mengalami masalah hipertensi.

Hipertensi selama kehamilan memiliki dampak yang sangat besar  pada kesehatan ibu dan bayi,bahkan dapat menyebabkan resiko kematian.Kata Dr.I-Kuan Wang,penulis studi tersebut mengatakan bahwa sekitar 5-10 persen kehamilan diperkirakan dipengaruhi oleh gangguan hipertensi.Hal ini dapat mempengaruhi fungsi ginjalnya.

Penelitian mengumpulkan data dari 26.651 wanita hamil di Taiwan yang mengalami gangguan hipertensi pada trimester pertama ke hamilannya,untuk menentukan apakah ada peningkatan resiko penyakit ginjal dibandingkan dengan kelompok lain yang lebih sehat,yaitu sekitar 213.397 wanita hamil tanpa hipertensi.

Seluruh peserta penelitia tersebut berusia antara 19-40 tahun dan tidak memiliki riwayat hipertensi,diabetes atau penyakit ginjal sebelumnya.Hasilnya menunjukan bahwa resiko penyakit ginjal pada kelompok wanita hamil yang hipertensi 14 kali lipat lebih tinggi dari kelompok wanita hamil yang sehat.Baru ada sedikit data yang dapat menjelaskan mengapa gangguan hipertensi selama kehamilan berkaitan dengan resiko penyakit ginjal kronis.Hipertensi dapat menyebabkan preeclampsia,yaitu suatu gangguan yang muncul pada masa kehamilan,umumnya terjadi pada usia kehamilan di atas 20 minggu.

Gejala-gejala yang umum selain tingginya tekanan darah,juga terjadi pembengkakan yang tak kunjung sembuh dan tingginya jumlah protein dalam urin.Hal ini dapat juga mempengaruhi saluran eksresi seseorang,sehingga ginjal harus bekerja lebih berat.Wanita hamil perlu mencegah hal ini agar tidak beresiko fatal bagi janin dalam kandungannya dan kesehatannya sendiri .Caranya tentu saja dengan mengadopsi gaya hidup sehat sejak dini sebelum kehamilan dan rajin mengontrol tekanan darah.

Hipertensi Selama Kehamilan Tingkatkan Resiko Penyakit Ginjal

Cara Cepat Hamil

Cara Cepat Mendapatkan Keturunan Setelah Menikah

Siapa sih yang tidak mau mempunyai anak? Kehidupan keluarga tanpa adanya anak adalah hampa, seperti sayur tanpa garam.Hamil kemudian melahirkan adalah tahapan wanita dalam mempunyai anak. Salah satu hal yang diidamkan dan menjadi tujuan pernikahan adalah untuk mempunyai keturunan, dalam hal ini adalah anak.

Bagi yang mempunyai rahim yang subur mungkin ini tak jadi soal bahkan mereka berusaha untuk tidak menambah anak lagi, namun bagi wanita yang mempunyai kandungan lemah atau pekerja keras tentu kehamilan adalah suatu impian utama dalam hidupnya.

Beberapa hal yang bisa dilakukan agar cepat hamil adalah:

1. Hentikan penggunaan alat kontrasepsi
Metode apapun untuk mencegah kehamilan pada dasarnya adalah mencegah bertemunya ovum dengan sperma. Tentu saja jika tidak ada pertemuan antara ovum dan sperma maka tidak akan pernah terjadi kehamilan.

2. Periksa ke dokter kandungan
Pemeriksaan awal kehamilan ke dokter (preconception checkup). Siapakah yang harus memeriksakan diri ke dokter? Anda dan suami. seringkali yang terjadi adalah masyarakat kita menganggap faktor penting untuk kehamilan adalah ada di pihak istri sehingga yang harus memeriksakan diri juga istri. Padahal suami istri sama sama berperan penting untuk proses kehamilan yang sehat. ada beberapa virus/penyakit yang dikawatirkan akan mengganggu proses kehamilan.

3. Berhubungan intim pada masa subur
Catatlah baik baik dan hitung kapan Anda sedang dalam masa subur. Pembuahan hanya akan terjadi jika ada sel terur (ovum) yang siap untuk dibuahi sperma, sel telur ini hanya siap ketika wanita berada pada masa subur. Pencatatan siklus haid ini nanti juga akan digunakan untuk menentukan HPMT (Hari Pertama Menstruasi Terakhir) ketika akhirnya Anda berhasil hamil, dan juga untuk menentukan HPL (Hari Perkiraan Lahir) si buah hati.

4. Mencapai orgasme untuk membantu kehamilan
Walau mencapai orgasme tidak terkain langsung dengan cara agar cepat hamil, namun jika sahabat semua dapat mewujudkan hal ini pastinya salah satu point penting mendapatkan kehamilan dapat terlaksana, sebab Orgasme menyebabkan otot-otot vagina berkontraksi, tindakan ini dapat membantu mendorong sperma lebih cepat berjalan ke dalam rahim.

5. Jauhi makanan dan minuman yang dilarang untuk kehamilan
Cara agar cepat hamil kali ini berupa tips tips kesehatan pada umumnya namun bermanfaat untuk mempercepat proses kehamilan. badan yang sehat dan bugar sangat bermanfaat sekali untuk program kehamilan. berikut ini tips tips umum kesehatan yang harus dipatuhi: tidak merokok, tidak minum alkohol, tidak mengkonsumsi makanan makanan yang sehat, rajin olahraga, cukup nutrisi dan gizi harian dengan mengkonsumsi susu dan supplemen.

6. Rileks dan hilangkan stress
Tips cepat hamil ini cukup susah diukur parameternya oleh wanita, kadang seorang wanita merasa tidak stress dan semuanya tampak baik baik saja, namun tidak sedikit yang berhasil untuk hamil setelah mencoba berlibur, melupakan sejenak rutinitas kantor. Bagi wanita, mintalah suami untuk mensupport Anda menciptakan rasa relax ini agar cepat hamil.

7. Berdoalah untuk program mempercepat kehamilan anda
Sebagai manusia yang beriman seharusnya kita berdoa untuk apapun yang kita lakukan, tidak ada salahnya kita berdoa untuk program cepat hamil . Jika kita telah mencoba cara cepat hamil diatas dan telah berkonsultasi ke dokter, memperoleh beberapa advis dari dokter, kita tinggal saatnya kita memohon pada Tuhan untuk anugrah kehamilan. Secara psikologis pun permohonan kita pada tuhan akan menciptakan energi positif dan membuah lebih relax.
cara cepat hamil

Demikian beberapa cara agar cepat hamil yang dapat anda terapkan.semoga bermanfaat!!amien :)


CMV dalam kehamilan

CMV Dalam Kehamilan

CMV ada yang menyerang hewan, ada pula yang  menyerang manusia. HCMV (selanjutnya disebut CMV saja) merupakan human herpesvirus 5, anggota family dari 8 virus herpes manusia, subgrup beta herpesvirus. Cytomegalo berarti sel yang besar. Sel yang terinfeksi akan membesar lebih dari atau sama dengan 2x sel yang tidak terinfeksi. Cytomegalovirus merupakan parasit yang hidup di dalam sel atau intrasel yang sepenuhnya tergantung pada sel inang untuk perbanyakan diri (replikasi).Infeksi CMV umumnya berjalan simtomatik pada penderita dengan kompetensi system imun tubuh yang baik, namun apabila individu berada dalam kondisi imun belum matang (misalnya janin, bayi baru lahir), tertekan (memakai obat immunosupressan), atau lemah (misalnya menderita kanker, human immunodeficiency virus, dan lain-lain), dapat menimbulkan gejala klinik yang nyata dan berat. Setelah infeksi primer atau infeksi pertama kali, CMV hidup menetap (dormant) dalam gel tubuh inang. Infeksi berjalan laten, namun reaktivasi, replikasi, reinfeksi sering terjadi. Penyebaran dalam tubuh atau endogen dapat terjadi melalui sirkulasi darah dan dari gel ke gel.Infeksi CMV bersifat sistemik, menyerang berbagai gel organ tubuh dan dapat meningkatkan proses inflamasi, memacu respons autoimun, terlibat dalam patogenesis aterosklerosis, memacu timbulnya dan mempercepat progresivitas keganasan, menyebabkan infertilitas.Infeksi CMV melibatkan banyak interaksi antara molekul -molekul yang dimiliki oleh CMV dengan molekul inang yang sudah ada ataupun yang terbentuk karena pacuan CMV. Respons imun tubuh sangat berperan untuk meniadakan virus, yang diperantarai gel seperti natural killer atau gel NK, sel limfosit T CD8+ atau T sitotoksik atau T sitolitik, gel T CD4+ yang mengaktifkan makrofag, dan yang diperantarai antibodi seperti IgG dan IgM. Eliminasi ditujukan terhadap protein struktural CMV yang bersifat imunogenik. Mekanisme penghindaran CMV terhadap respons imun tubuh juga terjadi. Infeksi CMV seringkali berjalan asimtomatik atau tanpa gejala, oleh karena itu deteksi secara laboratorik sangat diperlukan. Bahan pemeriksaan atau spesimen yang digunakan ialah serum darah, urin, cairan tubuh lain. Pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan ialah menetapkan kadar imunoglobulin (Ig) atau antibodi terhadap antigen virus CMV, yaitu IgM, IgG, IgG avidity. Imunoglobulin yang terdeteksi secara laboratorik ini, bukan merupakan antibodi yang mampu meneutralkan antigen protein CMV struktural, sehingga hanya dapat dipakai untuk menunjang diagnosis atau menggambarkan respons tubuh terhadap infeksi CMV. IgM untuk mendeteksi infeksi primer akut yang terbentuk dalam 3-5 hari pasca infeksi, juga untuk mendeteksi infeksi fetus atau kongenital.

CMV dalam kehamilan

Penyebaran :
Tidak ada vektor yang menjadi perantara. Penularan transmisi atau penularan. Transmisi dari satu individu ke individu lain dapat terjadi melalui berbagai cara. Transmisi intrauterus terjadi karena virus yang beredar dalam sirkulasi (viremia) ibu menular ke janin. Kejadian transmisi seperti ini dijumpai pada kurang lebih 0,5 – 1% dari kasus yang mengalami reinfeksi atau rekuren.6 Viremia pada ibu hamil dapat menyebar melalui aliran darah (per hematogen), menembus plasenta, menuju ke fetus baik pada infeksi primer eksogen maupun pada reaktivasi, infeksi rekuren endogen,2,10 yang mungkin akan menimbulkan risiko tinggi untuk kerusakan jaringan prenatal yang serius. Risiko pada infeksi primer lebih tinggi daripada reaktivasi atau ibu terinfeksi sebelum konsepsi. Infeksi  transplasenta juga dapat terjadi, karena sel terinfeksi membawa virus dengan muatan tinggi. Transmisi tersebut dapat terjadi setiap saat sepanjang kehamilan, namun infeksi yang terjadi sampai 16 minggu pertama, akan menimbulkan penyakit yang lebih berat.Transmisi perinatal terjadi karena sekresi melalui saluran genital atau air susu ibu. Kira-kira 2% – 28% wanita hamil dengan CMV seropositif, melepaskan CMV ke sekret serviks uteri dan vagina saat melahirkan, sehingga menyebabkan kurang lebih 50% kejadian infeksi perinatal. Transmisi melalui air susu ibu dapat terjadi, karena 9% – 88% wanita seropositif yang mengalami reaktivasi biasanya melepaskan CMV ke ASI. Kurang lebih 50% – 60% bayi yang menyusu terinfeksi asimtomatik, bila selama kehidupan fetus telah cukup memperoleh imunitas IgG spesifik dari ibu melalui plasenta.8 Kondisi yang jelek mungkin dijumpai pada neonatus yang lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah.Transmisi postnatal dapat terjadi melalui saliva, mainan anak-anak misalnya karena terkontaminasi dari vomitus. Transmisi juga dapat terjadi melalui kontak langsung atau tidak langsung, kontak seksual, transfusi darah, transplantasi organ.Penyebaran endogen di dalam diri individu dapat terjadi dari sel ke sel melalui desmosom yaitu celah di antara 2 membran atau dinding sel yang berdekatan. Di samping itu, apabila terdapat pelepasan virus dari sel terinfeksi, maka virus akan beredar dalam sirkulasi (viremia), dan terjadi penyebaran per hematogen ke sel lain yang berjauhan, atau dari satu organ ke organ lainnya.Pada infeksi primer, IgG mun.cul kira-kira 2 minggu kemudian. Pada reaktivasi, reinfeksi, IgG muncul lebih cepat disertai kadar yang lebih tinggi dan kekuatan mengikat yang lebih baik (avidity), sehingga serokonversi dan IgG aviditydipakai untuk membedakan infeksi baru atau lama. Metoda pemeriksaan laboratorium yang digunakan ialah ELISA (enzyme linked immunosorbent assay) atau ELFA (enzyme linked immunofuorescent assay).CMV adalah virus DNA dan merupakan kelompok dari famili virus Herpes sehingga memiliki kemampuan latensi. Virus ditularkan melalui berbagai cara a.l tranfusi darah, transplantasi organ , kontak seksual, air susu , air seni dan air liur ; transplansental atau kontak langsung saat janin melewati jalan lahir pada persalinan pervaginam.

Diagnosis
Virus dapat di isolasi dari biakan urine atau biakan berbagai cairan atau jaringan tubuh lain. Tes serologis mungkin terjadi peningkatan IgM yang mencapai kadar puncak 3 – 6 bulan pasca infeksi dan bertahan sampai 1– 2 tahun kemudian. IgG meningkat secara cepat dan bertahan seumur hidup
Wanita dengan seropositif CMV sebelum kehamilan. Dilaporkan bahwa hanya 1,2 % sero-positif akan menyebabkan transmisi ke janin sedangkan yang sero-negatif sebelum kehamilan transmisi terjadi lebih besar (12,9%). Hal ini mengakibatkan dugaan bahwa peningkatan imunitas ibu sebelum hamil, dapat melindungi janin dari kelainan kongenital CMV sebesar 90%. Artinya imunitas spesifik ibu yang telah mengalami infeksi CMV lebih tinggi daripada ibu  yang  baru terinfeksi selama hamil.Dari hasil survey didapat bahwa, 50-70% wanita hamil dengan sero-positif sebelum hamil, transmisi infeksi terhadap janin (infeksi vertikal) hanya 1%, virulensinya lebih rendah dibanding  wanita sero-negatif.Adanya antibodi IgG CMV menyatakan bahwa pernah terjadi infeksi CMV, Kadar IgG akan tampak dalam darah 7-14 hari setelah terjadinya infeksi. Gambaran serologi ini akan menetap. IgG CMV mungkin meningkat kadarnya pada keadaan imunitas menurun seperti pada kasus transplantasi organ, AIDS.IgM akan tampak pada hari ke 3-4 setelah gejala timbul, IgM akan tetap berada dalam sirkulasi ibu sampai beberapa bulan. Infeksi kongenital dapat di diagnosis dengan menemukan IgM janin di dalam darah tali pusat (kordosentesis) atau cairan tuban (amniosentesis).

Masalah dari interpretasi tes serologi adalah :
  • Kenaikan IgM yang membutuhkan waktu lama menyulitkan penentuan saat infeksi yang tepat
  • Angka negatif palsu yang mencapai 20%
  • Adanya IgG tidak menyingkirkan kemungkinan adanya infeksi yang persisten

Dampak terhadap Kehamilan

CMV adalah infeksi virus kongenital yang utama di US dan mengenai 0.5 – 2.5 % bayi lahir hidup. Infeksi plasenta dapat berlangsung dengan atau tanpa infeksi terhadap janin dan infeksi pada neonatus dapat terjadi pada ibu yang asimptomatik.Resiko transmisi dari ibu ke janin konstan sepanjang masa kehamilan dengan angka sebesar 40 – 50%.10 – 20% neonatus yang terinfeksi memperlihatkan gejala-gejala :

  • Hidrop non imune
  • PJT simetrik
  • Korioretinitis
  • Mikrosepali
  • Kalsifikasi serebral
  • Hepatosplenomegali
  • hidrosepalus

80 – 90% tidak menunjukkan gejala namun kelak dikemudian hari dapat menunjukkan gejala :
  • Retardasi mental
  • Gangguan visual
  • Gangguan perkembangan psikomotor

Seberapa besar kerusakan janin tidak tergantung saat kapan infeksi menyerang janin.CMV rekuren berkaitan dengan penurunan resiko janin dengan angka penularan ibu ke janin sebesar 0.15%– 1%
Tidak ada terapi yang efektif untuk cytomegalovirus dalam kehamilan.Pencegahan meliputi penjagaan kebersihan pribadi, mencegah tranfusi darah.Usaha untuk membantu diagnosa infeksi CMV pada janin adalah dengan melakukan :

  • Ultrasonografi untuk identifikasi PJT simetri, hidrop, asites atau kelainan sistem saraf pusat
  • Pemeriksaan biakan cytomegalovirus dalam cairan amnion

Belum ada obat yang dapat menyembuhkan infeksi CMV.Penyakit infeksi virus CMV, seperti juga penyakit virus lainnya adalah penyakit ”self limited disease”. Pengobatan ditujukan kepada perbaikan nutrisi, respirasi dan hemostasis. Pengobatan anti virus masih belum jelas hasilnya. Dicoba cara pemberian zat  immunoglobulin in utero. Bagi ibu yang mengalami gangguan imunitas dikembangkan obat; ganciclovir, cidofovir, formivirsen, foscarnet (virustatic).Pemberian vaksin merupakan harapan dimasa datang.
Pemberian Ganciclovir pada dewasa: dosis induksi 5 mg/kg dua kali sehari, intra vena selama 2 minggu, dipertahankan dengan dosis 5 mg/kg/hari. Pemberian oral untuk mempertahankan dosis dalam sirkulasi darah adalah 1 gram 3 kali sehari, perlu diperhatikan efek samping yaitu gangguaan fungsi ginjal.
Pemberian Ganciclovir 12mg/kg/hr pada bayi dapat mengurangi progresivitas ketulian dalam 2 tahun pertama kehidupannya.

Pencegahan :
Belum didapatkan obat yang baik untuk mencegah terjadinya infeksi CMV pada ibu dan janin yang dikandungnya.

Dapat diusahakan :
Memberikan penerangan cara hidup yang higienis, menjauhi kontak dengan cairan yang dikeluarkan oleh penderita CMV : urine, saliva, semen dlsb.Bagi ibu, terutama yang melahirkan bayi prematur untuk berhati-hati dalam memberikan ASI. Bayi prematur imunitasnya masih rendah. ASI yang mengandung virus CMV, didinginkan sampai –20oC selama beberapa hari dapat menghilangkan virus. Cara lain pasteurisasi cepat.

  • Hati-hati pada transfusi, darah harus dari donor sero-negatif.
  • Vaksinasi mempunyai harapan dimasa datang

Seorang calon ibu, hendaknya menunda untuk hamil apabila secara laboratorik dinyatakan terinfeksi CMV primer akut. Bayi baru lahir dari ibu yang menderita infeksi CMV, perlu dideteksi IgM anti-CMV untuk mengetahui infeksi kongenital. Higiene dan sanitasi lingkungan perlu diperhatikan untuk mencegah penularan atau penyebaran. Infeksi CMV tidak menimbulkan keluhan apabila individu berada dalam kondisi kompetensi imun yang baik, oleh karena itu pola hidup sehat dengan makan minum yang sehat dan bergizi, sangat diperlukan agar sistem imun dapat bekerja dengan baik untuk meniadakan atau membasmi CMV. Istirahat yang cukup juga sangat diperlukan, karena istirahat termasuk ”pengobatan terbaik” untuk infeksi virus pada umumnya.

Persalinan Pada Presentasi Sungsang

Persalinan pervaginam: 
  • Persalinan Sungsang Spontan Pervaginam (Cara Bracht) 
  • Ekstraksi Bokong Parsialis 
  • Ekstraksi Bokong / Kaki Totalis 
  • Persalinan Perabdominal: Sectio Caesar 
Indikasi : 

  • Janin besar 
  • Janin “viable” dengan gawat janin 
  • Nilai anak sangat tinggi ( high social value baby ) 
  • Keadaan umum ibu buruk 
  • Inpartu tapi dengan kemajuan persalinan yang tidak memuaskan ( partus lama, “secondary arrest“ dsbnya) 
  • Panggul sempit atau kelainan bentuk panggul 
  • Hiperekstensi kepala 
  • Bila sudah terdapat indikasi pengakhiran kehamilan dan pasien masih belum inpartu (beberapa ahli mencoba untuk mengakhiri kehamilan dengan oksitosin drip) 
  • Disfungsi uterus (beberapa ahli mencoba untuk mengakhiri persalinan dengan oksitosin drip) 
  • Presentasi bokong tidak sempurna atau presentasi kaki 
  • Janin sehat preterm pada pasien inpartu dan atau terdapat indikasi untuk segera mengakhiri kehamilan atau persalinan. 
  • Gangguan pertumbuhan intrauterine berat 
  • Riwayat obstetri buruk 
  • Operator tidak berpengalaman dalam melakukan pertolongan persalinan sungsang spontan pervaginam 
  • Pasien menghendaki untuk dilakukan sterilisasi setelah persalinan ini. 
  • Tehnik pertolongan persalinan sungsang
  • Penatalaksanaan persalinan
  • Selama proses persalinan, resiko ibu dan anak jauh lebih besar dibandingkan persalinan pervaginam pada presentasi belakang kepala. 
  • Pada saat sebelum bersalin perlu dilakukan penilaian secara cepat dan cermat mengenai : keadaan selaput ketuban, fase persalinan, kondisi janin serta keadaan umum ibu. 
  • Dilakukan pengamatan cermat pada DJJ dan kualitas his dan kemajuan persalinan. 
  • Persiapan tenaga penolong persalinan – asisten penolong persalinan - dokter anak dan ahli anaesthesi.\ 

Persalinan spontan pervaginam (spontan Bracht) terdiri dari 3 tahapan :


a. Fase lambat pertama:

Mulai dari lahirnya bokong sampai umbilikus (scapula).
Disebut fase lambat oleh karena tahapan ini tidak perlu ditangani secara tergesa-gesa mengingat tidak ada bahaya pada ibu dan anak yang mungkin terjadi.

b. Fase cepat:



Mulai lahirnya umbilikus sampai mulut.

Pada fase ini, kepala janin masuk panggul sehingga terjadi oklusi pembuluh darah talipusat antara kepala dengan tulang panggul sehingga sirkulasi uteroplasenta terganggu.
Disebut fase cepat oleh karena tahapan ini harus terselesaikan dalam 1 – 2 kali kontraksi uterus (sekitar 8 menit).

c. Fase lambat kedua:

Mulai lahirnya mulut sampai seluruh kepala.
Fase ini disebut fase lambat oleh karena tahapan ini tidak boleh dilakukan secara tergesa-gesa untuk menghidari dekompresi kepala yang terlampau cepat yang dapat menyebabkan perdarahan intrakranial.

Tehnik pertolongan sungsang spontan pervaginam (spontan BRACHT ) :

1. Pertolongan dimulai setelah bokong nampak di vulva dengan penampang sekitar 5 cm.

2. Suntikkan 5 unit oksitosin i.m dengan tujuan bahwa dengan 1–2 his berikutnya fase cepat dalam persalinan sungsang spontan pervaginam akan terselesaikan.

3. Dengan menggunakan tangan yang dilapisi oleh kain setengah basah, bokong janin dipegang sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari penolong berada pada bagian belakang pangkal paha dan empat jari-jari lain berada pada bokong janin (gambar 1)

4. Pada saat ibu meneran, dilakukan gerakan mengarahkan punggung anak ke perut ibu ( gerak hiperlordosis )sampai kedua kaki anak lahir .

5. Setelah kaki lahir, pegangan dirubah sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari sekarang berada pada lipatan paha bagian belakang dan ke empat jari-jari berada pada pinggang janin(gambar 2)

6. Dengan pegangan tersebut, dilakukan gerakan hiperlordosis dilanjutkan ( gerak mendekatkan bokong anak pada perut ibu ) sedikit kearah kiri atau kearah kanan sesuai dengan posisi punggung anak.

7. Gerakan hiperlordosis tersebut terus dilakukan sampai akhirnya lahir mulut-hidung-dahi dan seluruh kepala anak.

8. Pada saat melahirkan kepala, asisten melakukan tekanan suprasimfisis searah jalan lahir dengan tujuan untuk mempertahankan posisi fleksi kepala janin

9. Setelah anak lahir, perawatan dan pertolongan selanjutnya dilakukan seperti pada persalinan spontan pervaginam pada presentasi belakang kepala.

Prognosis
  • Prognosis lebih buruk dibandingkan persalinan pada presentasi belakang kepala.
  • Prognosa lebih buruk oleh karena:
  • Perkiraan besar anak sulit ditentukan sehingga sulit diantisipasi terjadinya peristiwa “after coming head”
  • Kemungkinan ruptura perinei totalis lebih sering terjadi.
Sebab kematian anak:
  1. Talipusat terjepit saat fase cepat.
  2. Perdarahan intrakranial akibat dekompresi mendadak waktu melahirkan kepala anak pada fase lambat kedua.
  3. Trauma collumna vertebralis.
  4. Prolapsus talipusat.
EKSTRAKSI PARSIAL PADA PERSALINAN SUNGSANG PERVAGINAM

= Manual Aid

Terdiri dari 3 tahapan :
  1. Bokong sampai umbilikus lahir secara spontan (pada frank breech).
  2. Persalinan bahu dan lengan dibantu oleh penolong.
  3. Persalinan kepala dibantu oleh penolong.
PERSALINAN BAHU DAN LENGAN

Persalinan Pada Presentasi Sungsang

Gambar 3. Pegangan “Femuro Pelvic” pada pertolongan persalinan sungsang pervaginam

  1. Pegangan pada panggul anak sedemikian rupa sehingga ibu jari penolong berdampingan pada os sacrum dengan kedua jari telunjuk pada krista iliaka anterior superior ; ibu jari pada sakrum sedangkan jari-jari lain berada didepan pangkal paha (gambar 3) .
  2. Dilakukan traksi curam kebawah sampai menemui rintangan (hambatan) jalan lahir.
  3. Selanjutnya bahu dapat dilahirkan dengan menggunakan salah satu dari cara-cara berikut:
  • Lovset.
  • Klasik.
  • Müller.
1. Persalinan bahu dengan cara LOVSET.

Prinsip :

Memutar badan janin setengah lingkaran (1800) searah dan berlawanan arah jarum jam sambil melakukan traksi curam kebawah sehingga bahu yang semula dibelakang akan lahir didepan (dibawah simfsis).

Hal tersebut dapat terjadi oleh karena :

Adanya inklinasi panggul (sudut antara pintu atas panggul dengan sumbu panggul)

Adanya lengkungan jalan lahir dimana dinding sebelah depan lebih panjang dibanding lengkungan dinding sacrum disebelah belakang

Sehingga setiap saat bahu posterior akan berada pada posisi lebih rendah dibandingkan posisi bahu anterior

Tehnik :

Persalinan Pada Presentasi Sungsang
Gamabr 1. Tubuh janin dipegang dengan pegangan femuropelvik.

Dilakukan pemutaran 180° sambil melakukan traksi curam kebawah sehingga bahu belakang menjadi bahu depan dibawah arcus pubis dan dapat dilahirkan

Persalinan Pada Presentasi Sungsang
Gambar 2. Sambil dilakukan traksi curam bawah, tubuh janin diputar 180° kearah yang berlawanan sehingga bahu depan menjadi bahu depan dibawah arcus pubis dan dapat dilahirkan


Persalinan Pada Presentasi Sungsang
Gambar 3. Tubuh janin diputar kembali 180° kearah yang berlawanan sehingga bahu belakang kembali menjadi bahu depan dibawah arcus pubis dan dapat dilahirkan

Keuntungan persalinan bahu dengan cara Lovset :
  • Tehnik sederhana.
  • Hampir selalu dapat dikerjakan tanpa melihat posisi lengan janin.
  • Kemungkinan infeksi intrauterin minimal.
2. Persalinan bahu dengan cara KLASIK

Disebut pula sebagai tehnik DEVENTER.

Melahirkan lengan belakang dahulu dan kemudian melahirkan lengan depan dibawah simfisis.

Dipilih bila bahu tersangkut di pintu atas panggul.

Prinsip :

Melahirkan lengan belakang lebih dulu (oleh karena ruangan panggul sebelah belakang/sacrum relatif lebih luas didepan ruang panggul sebelah depan) dan kemudian melahirkan lengan depan dibawah arcus pubis

Tehnik :

Persalinan Pada Presentasi Sungsang
Gambar 1 Melahirkan lengan belakang pada tehnik melahirkan bahu cara KLASIK

Persalinan Pada Presentasi Sungsang
Gambar 2. Melahirkan lengan depan pada tehnik melahirkan bahu cara KLASIK

1. Kedua pergelangan kaki dipegang dengan ujung jari tangan kanan penolong berada diantara kedua pergelangan kaki anak , kemudian di elevasi sejauh mungkin dengan gerakan mendekatkan perut anak pada perut ibu.

2. Tangan kiri penolong dimasukkan kedalam jalan lahir, jari tengan dan telunjuk tangan kiri menyelusuri bahu sampai menemukan fosa cubiti dan kemudian dengan gerakan “mengusap mukajanin ”, lengan posterior bawah bagian anak dilahirkan.

3. Untuk melahirkan lengan depan, pegangan pada pergelangan kaki janin diubah.

Dengan tangan kanan penolong, pergelangan kaki janin dipegang dan sambil dilakukan traksi curam bawah melakukan gerakan seolah “mendekatkan punggung janin pada punggung ibu” dan kemudian lengan depan dilahirkan dengan cara yang sama.

Bila dengan cara tersebut pada no 3 diatas lengan depan sulit untuk dilahirkan, maka lengan tersebut diubah menjadi lengan belakang dengan cara:

  • Gelang bahu dan lengan yang sudah lahir dicekap dengan kedua tangan penolong sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari penolong terletak dipunggung anak dan sejajar dengan sumbu badan janin ; sedangkan jari-jari lain didepan dada.
  • Dilakukan pemutaran tubuh anak kearah perut dan dada anak sehingga lengan depan menjadi terletak dibelakang dan dilahirkan dengan cara yang sudah dijelaskan pada no 2

Keuntungan : Umumnya selalu dapat dikerjakan pada persalinan bahu

Kerugian : Masuknya tangan kedalam jalan lahir meningkatkan resiko infeksi

3. Persalinan bahu dengan cara MUELLER

  • Melahirkan bahu dan lengan depan lebih dahulu dibawah simfisis melalui ekstraksi ; disusul melahirkan lengan belakang di belakang ( depan sacrum )
  • Dipilih bila bahu tersangkut di Pintu Bawah Panggul

Persalinan Pada Presentasi Sungsang


Gambar 1 (kiri) Melahirkan bahu depan dengan ekstraksi pada bokong dan bila perlu dibantu dengan telunjuk jari tangan kanan untuk mengeluarkan lengan depan

Gambar 2 (kanan) Melahirkan lengan belakang (inset : mengait lengan atas dengan telunjuk jari tangan kiri penolong)

Tehnik pertolongan persalinan bahu cara MUELLER:

1. Bokong dipegang dengan pegangan “femuropelvik”.

2. Dengan cara pegangan tersebut, dilakukan traksi curam bawah pada tubuh janin sampai bahu depan lahir (gambar 1 ) dibawah arcus pubis dan selanjutnya lengan depan dilahirkan dengan mengait lengan depan bagian bawah.

3. Setelah bahu dan lengan depan lahir, pergelangan kaki dicekap dengan tangan kanan dan dilakukan elevasi serta traksi keatas (gambar 2), traksi dan elevasi sesuai arah tanda panah) sampai bahu belakang lahir dengan sendirinya. Bila tidak dapat lahir dengan sendirinya, dilakukan kaitan untuk melahirkan lengan belakang anak (inset pada gambar 2 )

Keuntungan penggunaan tehnik ini adalah oleh karena tangan penolong tidak masuk terlalu jauh kedalam jalan lahir maka resiko infeksi berkurang.

Melahirkan LENGAN MENUNJUK.

Nuchal Arm

Yang dimaksud dengan keadaan ini adalah bila pada persalinan sungsang, salah satu lengan anak berada dibelakang leher dan menunjuk kesatu arah tertentu.

Pada situasi seperti ini, persalinan bahu tidak dapat terjadi sebelum lengan yang bersangkutan dirubah menjadi didepan dada.

Persalinan Pada Presentasi Sungsang

  • Bila lengan yang menunjuk adalah lengan posterior : (dekat dengan sakrum)
  • Tubuh janin dicekap sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari penolong berada dipunggung anak sejajar dengan sumbu tubuh anak dan jari-jari lain didepan dada.
  • Badan anak diputar 180°searah dengan menunjuknya lengan yang dibelakang leher sehingga lengan tersebut akan menjadi berada didepan dada (menjadi lengan depan).
  • Selanjutnya lengan depan dilahirkan dengan tehnik persalinan bahu cara KLASIK.

Persalinan Pada Presentasi Sungsang



Persalinan Pada Presentasi Sungsang


Persalinan Pada Presentasi Sungsang

Bila lengan yang menunjuk adalah lengan anterior : (dekat dengan sinfisis) maka :

Penanganan dilakukan dengan cara yang sama, perbedaan terletak pada cara memegang tubuh anak dimana pada keadaan ini kedua ibu jari penolong berada didepan dada sementara jari-jari lain dipunggung janin.

Melahirkan LENGAN MENJUNGKIT

Yang dimaksud dengan lengan menjungkit adalah suatu keadaan dimana pada persalinan sungsang pervaginam lengan anak lurus disamping kepala.

Keadaan ini menyulitkan terjadinya persalinan spontan pervaginam.

Cara terbaik untuk mengatasi keadaan ini adalah melahirkan lengan anak dengan cara LOVSET.

Persalinan Pada Presentasi Sungsang

Bila terjadi kemacetan bahu dan lengan saat melakukan pertolongan persalinan sungsang secara spontan (Bracht), lakukan pemeriksaan lanjut untuk memastikan bahwa kemacetan tersebut tidak disebabkan oleh lengan yang menjungkit.

PERSALINAN KEPALA

~ After Coming Head

Pertolongan untuk melahirkan kepala pada presentasi sungsang dapat dilakukan dengan berbagai cara :

Cara MOURICEAU

Cara PRAGUE TERBALIK

1. Cara MOURICEAU

Persalinan Pada Presentasi Sungsang

Dengan tangan penolong yang sesuai dengan arah menghadapnya muka janin, jari tengah dimasukkan kedalam mulut janin dan jari telunjuk serta jari manis diletakkan pada fosa canina.
  • Tubuh anak diletakkan diatas lengan anak, seolah anak “menunggang kuda”.
  • Belakang leher anak dicekap diantara jari telunjuk dan jari tengah tangan yang lain.
  • Assisten membantu dengan melakukan tekanan pada daerah suprasimfisis untuk mempertahankan posisi fleksi kepala janin.
  • Traksi curam bawah terutama dilakukan oleh tangan yang dileher.
2. Cara PRAGUE TERBALIK

Dilakukan bila occiput dibelakang (dekat dengan sacrum) dan muka janin menghadap simfisis.

Satu tangan mencekap leher dari sebelah belakang dan punggung anak diletakkan diatas telapak tangan tersebut.

Tangan penolong lain memegang pergelangan kaki dan kemudian di elevasi keatas sambil melakukan traksi pada bahu janin sedemikian rupa sehingga perut anak mendekati perut ibu.

Dengan larynx sebagai hypomochlion kepala anak dilahirkan.
Persalinan Pada Presentasi Sungsang

Mekanisme Persalinan Letak Sungsang

Mekanisme letak sungsang dapat dilihat dalam gambar berikut:
Persalinan Pada Presentasi Sungsang
Tipe dari presentasi bokong: 

  1. Presentasi bokong (frank breech) 
  2. Presentasi bokong kaki sempurna (complete breech) 
  3. Presentasi bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki (incomplete or footling) 

Bokong masuk ke pintu atas panggul dalam posisi melintang atau miring. 

Setelah trokanter belakang mencapai dasar panggul, terjadi putaran paksi dalam sehingga trokanter depan berada di bawah simfisis. 
Persalinan Pada Presentasi Sungsang
Penurunan bokong dengan trokanter belakangnya berlanjut, sehingga distansia bitrokanterika janin berada di pintu bawah panggul. 

Persalinan Pada Presentasi Sungsang
Terjadi persalinan bokong, dengan trokanter depan sebagai hipomoklion. 
Setelah trokanter belakang lahir, terjadi fleksi lateral janin untuk persalinan trokanter depan, sehingga seluruh bokong janin lahir. 

Jika bokong tidak mengalami kemajuan selama kontraksi berikutnya, episiotomi dapat dilakukan dan bokong dilahirkan dengan traksi ke bawah perut. 
Persalinan Pada Presentasi Sungsang
Terjadi putar paksi luar, yang menempatkan punggung bayi ke arah perut ibu. 
Penurunan bokong berkelanjutan sampai kedua tungkai bawah lahir.
Persalinan Pada Presentasi Sungsang
Jika kaki janin telah keluar, penolong dapat menyusupkan tangan sepanjang kaki anterior dan melahirkan kaki dengan flexi dan abduksi sehingga bagian badan lainnya dapat dilahirkan. 
Persalinan Pada Presentasi Sungsang