Showing posts with label KB. Show all posts
Showing posts with label KB. Show all posts

Kontrasepsi Implant

Pengertian :
Susuk KB adalah suatu  alat kontrasepsi bawah kuit yang mengandung levonorgestrel yang dibungkus dalam kapsul silastik silicon ( polydimethyl siloxane ) yang berisi hormon golongan progesteron yang dimasukkan dibawah kulit lengan kiri atas bagian dalam yang berfungsi untuk mencegah kehamilan selama 5 tahun.

Jenis – jenis implan

1. Norplant : Tediri dari  6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama kerja 5 tahun..

2.Implanon : tediri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira – kira 40 mm, dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3- keto- desogestrel dan lama kerja 3 tahun.

3. Jodena dan indoplant : tediri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mm levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.

Mekanisme kerja

1.    Lendir servik menjadi lebih kental.
2.    Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi.
3.    Menghalangi terjadinya ovulasi
4.    mengurangi transportasi sperma.

Efektivitas
Sangat efektif ( 0,2 – 1 kehamilan per 100 perempuan )
 
Indikasi

  1. Usia reproduksi
  2. Punya anak atau belum
  3. Postpartum atau menyusui
  4. Pasca keguguran
  5. Tidak ingin punya anak lagi tapi tolak steril
  6. Tekanan Darah  < 180/110 mmHg
  7. Kontra indikasi terhadap kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
  8. Sering lupa mengunakan pil
Kontra indikasi
  1. Hamil atau diduga hamil
  2. Perdarahan pervaginam yang belumlum jelas peyebabnya
  3. Riwayat kangker payudara
  4. DM ( diabetes mellitus )
  5. Penderita peyakit hati
  6. Kelainan jiwa ( psikis, neurosis )
  7. Varikosis
  8. Riwayat KET
  9. Kelainan kardiovaskuler

Teknik pemasangan susuk KB :

Prinsip pemasangan susuk adalah dipasang pada lengan kiri atas dan pemasangan seperti kipas mekar dengan 6 kapsul. Teknik pemasangan susuk KB adalah sebagai berikut:
  • Rekayasa tempat pemasangan dengan tepet seperti kipas terbuka.
  • Tempat pemasangan dilengan kiri atas, dipatirasa dengan lidokain 2%.
  • Dibuat insisi kecil, sehingga trokar dapat masuk.
  • Trokar ditusukkan subkutan batasnya.
  • Kapsul dimasukkan kedalam trokar dan di dorong dengan alat pendorong sampai terasa tertahan.
  • Untuk menempatkan kapsul, trokar di tarik keluar.
  • Untuk menyakinkan bahwa kapsul telah ditempatkannya, alat pendorong dimasukkan sampai terasa tidak ada tahanan.
  • Setelah 6 kapsul dipasang, bekas insisi ditutup dengan tensoplast (band aid ).
Keuntungan :
1.      Reversibilitas tinggi
2.      Evektivitas sangat tinggi
3.      Perlindungan jangka panjang ( sampai 5 tahun )
4.      Mudah dalam pemakaian
5.      Tidak menganggu kegiatan senggama
6.      Tidak mengganggu pengeluaran ASI
7.      Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
8.      Biaya ringan

Kerugian atau efek samping :
1).    Gangguan pola haid
2).    Perubahan libido dan Berat Badan
3).    Nyeri kepala, pusing, pening
4).    Nyeri mamae
5).    Perasaan mual
6).    Anoreksia
7).    Tidak dapat menghentikan pemakaian sendiri
8).    Efektifitas turun jika menggunakan obat – obatan tuberkolosis dan epilepsi
9).    Tidak bisa melindungi dari IMS

Pencabutan Susuk KB :
Susuk KB bisa di cabut setiap saat bila peserta ingin punya anak lagi, kendala yang di jumpai:
1.  Kendala teknik pencabutan
Pemasangan terlalu dalam
Pemasangan susuk KB tidak teratur
Pemasangan yang berjauhan
2.  Komplikasi
Perdarahan dan hematoma
Infeksi
Tidak semua susuk KB besar
3.  Biaya untuk mencabut susuk KB besar


Yang Boleh Menggunakan Implant
  • Usia reproduksi.
  • Telah memiliki anak ataupun yang belum.
  • Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.
  • Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
  • Pasca persalinan dan tidak menyusui.
  • Pasca keguguran.
  • Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak strerilisasu.
  • Riwayat kehamilan ektopik.
  • Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau anemia bulan sabit ( sicle cell ).
  • Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen.
  • Sering lupa menggunakan pil.
Yang Tidak Boleh Menggunakan Implan
  • Hamil atau di duga hamil.
  • Perdarahan pervaginan yang belum jelas penyebabnya.
  • Benjolan/ kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
  • Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.
  • Miom uterus dan kanker payudara.
  • Gangguan toleransi glukosa
Intruksi untuk klien
  • Daerah insersi harus tetap dibiarkan kering dan bersih selama 48jam pertama.hal ini bertujuan untuk mencegah infeksi pada luka insisi
  • Perlu dijelaskan bahwa mungkin terjadi sedikit rasa perih, pembengkakan, atau lebam pada daerah insisi. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan.
  • Pekerjaan rutin harian tetap dikerjakan. Namun hindari benturan, gesekan, atau penekanan pada daerah insisi.
  • Balutan penekan jangan dibuka selama 48 jam, sedangkanplester dipertahankan hingga luka sembuh (biasanya 5 hari).
  • Setelah luka sembuh, daerah tersebut dapat disentuh dan dicuci dengan tekanan yang wajar.
  • Bila ditemukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam, peradangan atau bila rasa sakitmenetap selama beberapa hari, segera kembali ke klinik.
Informasi Lain yang Perlu Disampaikan
  • Efek kontrasepsi timbulbeberapa jam setelah insersi dan berlangsung 5 tahun bagi Norplantdan 3 tahun bagi susuk Implanon, dan akan berakhir sesaat setelah pengangkatan.
  • Sering ditemukan gangguan haid,terutama pada 6 sampai 12 bulanpertama. Beberapa perempua mungkin akan mengalami berhetinya haid sama sekali.
  • Obat-obat tuberculosis ataupun obat epilepsy dapat menurunkan efektifitas implant.
  • Efek samping yang berhubungan dengan implant dapat berupa sakit kepala, penambahan berat badan dan nyeri payudara. Efek-efek samping ini tidak berbahaya dan biasanya akan hilang dengan sendirinya.
  • Norplant dicabut seteleh 5 tahun pemakaian dan susuk implanon dicabut setelah 3 tahun, dan bila dikehendaki dapat dicabut lebih awal.
  • Bila Norplant dicabut sebelum 5 tahun dan susuk Implanon sebelum 3 tahun kemungkinan hamil sangat besar, dan meningkatkan resiko kehamilan ektopik.
  • Berikan kepada klien kartu yang ditulis nama, tanggal insersi, tempat insersi, dan nama klinik.
  • Implant tidak melindungi klien dari infeksi menular seksual, termasuk AIDS. Bila pasangan memiliki resiko, perlu menggunakan kondom untuk melakukan hubungan seksual.
Jadwal Kunjungan Kembali Ke Klinik
  • Klien tidak perlu kembali ke klinik, kecuali ada masalah kesehatan atau klien ingin mencabut implan. Klien dianjurkan ke klinik tempat implan dipasang bila ditemukan hal-hal sebagai berikut:  
  • Amenorea yang disertai nyeri perut bagian bawah.
  • Perdarahan yang banyak dari kemaluan.
  • Rasa nyeri pada lengan.
  • Luka bekas insisi mengeluarkan darah atau nanah.
  • Ekspulsi dari batang implant.
  • Sakit kepala hebat atau penglihatan menjadi kabur.
  • Nyeri dada hebat.
  • Dugaan adanya kehamilan.
Efek Samping / Masalah    Penanganan :   
  • amenorea  pastikan hamil atau tidak, dan bila tidak hamil, tidak memerlukan penanganan khusus, cukup konseling saja.
  • Bila  klien tetap saja tidak dapat menerima, angkat implant dan anjurkan menggunakan kontrasepsi lain.
  • Bila terjadi kehamilan dank lien ingin melanjutkan kehamilan, cabut implant dan jelaskan, Bahwa progestin tidak berbahaya bagi janin.Bila diduga terjadi kehamilan ektopik klien dirujuk.Tidak ada gunanya memberikan obat hormone untuk memancing timbulnya perdarahan.
  • Pastikan hamil atau tidak, bila tidak hamil, perlu tindakan khusus.Cukup konseling saja. Bila amenorea berlanjut atau hal tersebut membuat klien khawatir, rujuk ke klinik. Bila hamil, hentikan pil, dan kehamilan dilanjutkan. Jelaskan kepada klien bahwa minipil sangat kecil menimbulkan kelainan pada janin. Bila diduga kehamilan ektopik klien perlu dirujuk jangan memberikan obat-obat hormonal untuk menimbulkan haid. Kalaupun diberikantidak akan ada gunanya.       
  • Perdarahan tidak teratur (spotting)
  • Bila tidak menimbulkan masalah kesehatan/tidak hamil, tidak perlu tindakan khusus. Bila klien tetap saja tidak dapat menerima kejadtan tersebut, perlu dicari metode kontrasepsi lain.       
  • Perdarahan bercak (spoting ) ringan     Jelaskan pertama bahwa perdarahan ringan sering ditemukan terutama pada tahun pertama. Bila tidak ada masalah dan klien tidak hamil, tidak diperlukan tindakan apapun. Bila klien tetap saja mengeluh masalah perdarahan dan ingin melanjutkan pemakaian implant dapat diberikan pil kombinasi satu siklus atau ibuprofen 3x800 mg selama 5 hari. Terangkan kepada klien bahwa akan terjadi perdarahan lebih banyak dari biasa., berikan 2 tablet pil kombinasi 3-7 hari dan kemudian dilanjutkan dengan satu siklus pil kombinasi, atau dapat juga diberikan 50 mg etinilestradiol, atau 1,25 mg estrogen equin konjugasi untuk 14-21 hari.  
  • Ekspulsi Cabut kapsul yang ekspulsi, periksa apakah kapsul yang lain masih di tempat dan apakah terdapat tanda-tanda infeksi daerah insersi. Bila tidak ada infeksi dan kapsul lain masih berada pada tempatnya pasang kapsul baru 1 buah pada tempat insersi yang berbeda . Bila ada infeksi cabut seluruh kapsul yang ada dan pasang kapsul yang baru pada lengan yang lain atau anjurkan klien untuk menggunakan kontrasepsi lain.        
  • Infeksi pada daerah insersi    Bila terdapat infeksi tanpa nanah, bersihkan dengan sabun dan air, atau antiseptic. Berikan antibiotic yang sesuai untuk 7 hari. Implan jangan dilepas dan klien diminta kembali satu minggu.  Apabila tidak membaik, cabut implan dan pasang yang baru pada sisi lengan yang lain atau metode kontrasepsi yang lain. Apabila ditemukan abses, bersihkan dengan antiseptic, insisi dan alirkan pus keluar, cabut impalan, lakukan perawatan luka dan berikan antibiotic oral 7 hari.      
         TINDAKAN SEBELUM PENCABUTAN
Langkah 1: Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan kain bersih. 
Langkah 2 : Pakai sarung tangan steril  
Langkah 3 : Atur alat dan bahan-bahan sehingga mudah dicapai. 
Langkah 4 : Usap tempat pencabutan dengan kasa berantiseptik. Gunakan klem steril untuk memegang kasa tersebut. Mulai mengusap dari tempat yang akan dilakukan insisi ke arah luar dengan gerakan melingkar sekitar 8-13 cm dan biarkan kering sebelum memulai tindakan. 
Langkah 5 : Gunakan doek/kain lubang untuk menutupi lengan. Lubang tersebut harus cukup lebaruntuk memaparkan lokasi kapsul. 
Langkah 6 : Raba seluruh kapsul untuk menentukan lokasinya. 
Langkah 7 : Setelah memastikan klien tidak alergi terhadap obat anastesi, isi alat suntik dengan 3 ml obat anastesi (1% tanpa epinefrin). Masukkan jarum tepat di bawah kulit pada tempat insisi akan dibuat, kemudian lakukan aspirasi untuk memastikan jarum tidak masuk ke dalam pembuluh darah. Suntikan sedikit obat anastesi untuk membuat gelembung kecil di bawah kulit. Masukkan jarum secara hati-hati di bawah ujung kapsul pertama sampai kurang lebih 1/3 panjang kapsul, tarik jarum pelan-pelan sambil menyuntikan obat anastesi (0,5 ml) untuk mengangkat ujung kapsul. Tanpa mencabut jarum, geser ujung jarum dan masukkan ke bawah kapsul berikutnya. Ulangi proses ini sampai keenam ujung kapsul terangkat. Sebelum memulai, sentuh tempat insisi dengan ujung jarum untuk memastikan obat anstesi telah bekerja.
TINDAKAN PENCABUTAN KAPSUL
 Metode Standar 
Langkah 1 : Tentukan lokasi insisi yang mempunyai jarak sama dari ujung bawah semua kapsul. Kira-kira 5 mm dari ujung bawah kapsul. Bila jarak tersebut sama maka insisi dibuat pada tempat insisi waktu pemasangan. Sebelum menentukan lokasi, pastikan tidak ada ujung kapsul yang berada di bawah insisi lama.
Lngkah 2 : Pada lokasi yang sudah dipilih, buat insisi melintang yang kecil kurang lebih 4 mm dengan menggunakan scalpel. 
Langkah 3 : Mulai dengan mencabut kapsul yang mudah diraba dari luar atau yang terdekat dengan tempat insisi.
Langkah 4 : Dorong ujung kapsul kea rah insisi dengan jari tangan sampai ujung kapsul tampak pada luka insisi. Saat ujung kapsul tampak pada luka insisi, masukkan klem lengkung dengan lengkungan jepitan mengarah ke atas, kemudian jepit ujung kapsul dengan klem tersebut.Masukkan klem lengkung melalui luka insisi dengan lengkungan jepitan mengarah ke kulit, teruskan sampai berada di bawah ujung kapsul dekat siku. Buka dan tutup jepitan klem untuk memotong secara tumpul jaringan parut yang mengelilingi ujung kapsul. Ulangi sampai ujung keenam kapsul bebas dari jaringan parut yang mengelilinginya. Selanjutnya, dorong ujung kapsul pertama sedekat mungkin pada luka insisi. Sambil menekan kapsul dengan jari telunjuk dan jari tengah, masukkan lagi klem lengkung sampai berada di bawah ujung kapsul, jepit kapsul di dekat ujungnya dan secara hati-hati tarik keluar melalui luka insisi. 
Langkah 5 : Bersihkan dan buka jaringan ikat yang mengelilingi kapsul dengan cara menggosok-gosok pakai kasa steril untuk memaparkanujung bawah kapsul. 
Langkah 6 : Jepit kapsul yang sudah terpapar dengan menggunakan klem kedua. Lepaskan klem pertama dan cabut kapsul secara pelan dan hati-hati dengan klem kedua. Kapsul akan mudah dicabut oleh karena jaringan ikat yang mengelilinginya tidak melekat pada karet silikon. Bilakapsul sulit dicabut, pisahkan secara hati-hati sisa jaringan yang melekat pada kapsul dengan menggunakan kasa.
Langkah 7 : Pilih kapsul yang tampak paling mudah dicabut. Sebelum mengakhiri tindakan, hitung untuk memastikan keenam kapsul sudah dicabut.
 
 Metode huruf “U”

 Klem yang dipakai untuk mencabut kapsul pada teknik “U”, merupakan modifikasi klem yang digunakan untuk vasektomi tanpa pisau dengan diameter ujung klem diperkecil dari 3,5 menjadi 2,2 mm. 
Langkah 1 : Tentukan lokasi insisi pada kulit diantara kapsul 3 dan 4 kurang lebih 5 mm dari jung kapsul dekat siku. 
Langkah 2 : BUat insisi kecil (4mm) memanjang sejajar diantara sumbu panjang kapsul dengan menggunakan scalpel. 
Langkah 3 :Masukkan ujung klem pemegang implant norplant secara hati-hati melaalui luka insisi.
Langkah 4 : Fiksasi kapsul yang letaknya paling dekat luka insisi dengan jari telunjuk sejajar panjang kapsul. 
Langkah 5 : Masukkan klem lebih dalam sampai ujungnya menyentuh kapsul, buka klem dan jepit kapsul dengan sudut yang tepat pada sumbu panjang kapsul kurang lebih 5 mm diatas ujung bawah kapsul. Setelah kapsul terjepit, tarik kea rah insisi dan balikkan pegangan klem 180O kea rah bahu klien untuk memaparkan ujung bawah kapsul.
Langkah 6 : Bersihkan kapsul dari jaringan ikat yang mengelilinginya dengan menggosok-gosok menggunakan kasa steril untuk memaparkan ujung bawah kapsul sehingga mudah dicabut.
Langkah 7 : Gunakan klem lengkung untuk menjepit kapsul yang sudah terpapar. Lepaskan klem pemegang norplant dan cabut kapsul dengan pela-pelan dan hati-hati. Taruh kapsul yang telah dicabut dalam mangkok berisi klori 0,5% untuk dekontaminasi sebelum dibuang.
Langkah 8 : Pencabutan kapsul berikutnya adalah tampak paling mudah dicabut, gunakan teknik yang sama untuk mencabut kapsul berikutnya.

 Metode “ Pop Out” 
Pada tahun 1992,Darney Klaise dan Walker melaporkan metode pencabutan yang sederhana untuk mencabut seluruh kapsul norplant yang dikenal dengan metode pencabutan “pop out”. Metode ini dapat mengurangi rasa sakit maupun perdarahan dan biasanya luka insisi lebih kecil. Teknik ini akan mengurangi resiko robek pada kapsul selama tindakan pencabutan. 
Kerugiannya yaitu tidak bisa dilakukan bila lokasi kapsul tidak baik pada waktu dipasang. Berikut langkah-langkahnya:

Langkah 1 : Raba ujung-ujung kapsul di daerah dekat siku untuk memilih salah satu kapsul yang lokasinya terletak di tengah-tengah dan mempunyai jarak yang sama dengan ujng kapsul lainnya.Dorong ujung bagian atas kapsul yang telah dipilih dengan menggunakan jari. Pada saat ujung bagian bawah kapsul tampak jelas di bawah kulit, buat insisi kecil (2-3 mm) diatas ujung kapsul dengan menggunakan skalpel.
Langkah 2 : Lakukan penekanan dengan menggunakan ibu jari dan jari tangan lainnya pada ujung bagian bawah kapsul untuk membuat ujung kapsul tersebut tepat berada di bawah tempat insisi.
Langkah 3 : Masukkan ujung tajam skalpel ke dalam luka insisi sampai terasa menyentuh ujung kapsul. Bila perlu, potong jaringan ikat yang mengelilingi ujung kapsul sambil tetap memegang kapsul dengan ibu jari dan jari telunjuk.
Langkah 4 : Tekan jaringan ikat yang sudah terpotong tadi dengan kedua ibu jari sehingga ujung bawah kapsul terpapar keluar.
Langkah 5 : Tekan sedikit ujung atas kapsul sehingga kapsul muncul pada luka insisi dan dengan mudah dapat dipegang dan dicabut. Setelah keenam kapsul berhasil dicabut dan dihitung kembali jumlahnya, luka insisi ditutup dengan kasa steril dan plester. Pembalut tekan biasanya tidak diperlukan karena teknik pop out ini tidak menyebabkan atau hanya sedikit merusak jaringan di tempat pencabutan.

 PETUNJUK PENCABUTAN

  • Kapsul yang sulit dicabut : Jika seluruh kapsul tidak bisa dicabut dalam waktu 20 sampai 30 menit atau klien tampak gelisah maka hentikan tindakan pencabutan, memulangkan klien dan meminta datang kembali bila luka insisi sudah benar-benar sembuh (4-6 minggu). Biasanya pada kunjungan kedua sisa kapsul tersebut akan teraba dan dapat dicabut.
  • Kapsul yang tidak dapat diraba : Ada dua cara menentukan lokasi kapsul yang dipasang terlalu dalam sehingga tidak bisa diraba dengan jari yaitu dengan sinar X dan Ultrasound. Dengan sinar X, pasang pada 50 – 55 kilovolts dan 4-5 miliamper, dengan waktu pemaparan 0,03 detik. Dengan ultrasound, bayangan yang ditimbulkan oleh kapsul dapat ditentukan. Penyetelan khusus ( posisi probe ultrasound) mungkin diperlukan untuk memusatkan gambar pada ultrasound.
  • Kapsul yang putus : Pencabutan akan lebih sulit jika kapsul putus. Sekali kapsul putus, maka ada kemungkina akan putus lagi setiap kali melakukan jepitan dengan klem. Biasanya diperlukan insisi baru di ujung atas kapsul sehingga sisa kapsul yang putus bisa dicabut.
 TINDAKAN SETELAH PENCABUTAN
 Menutup luka insisi

  •  Bila klien tidak ingin melanjutkan pemakaian implant lagi, bersihkan tempat insisidan sekitarnya dengan menggunakan kasa berantiseptik. Gunakan klem untuk memegang kedua tepi luka insisi selama 10-15 detik untuk mengurangi perdarahan dari luka insisi, kemudian balut luka insisi.
  •  Dekatkan kedua tepi luka insisi kemudian tutup dengan band aid (plester untuk luka ringan) atau kasa steril dan plester
Kontrasepsi Implant

Langkah-langkah konseling KB

Langkah-langkah Konseling

a. GATHER menurut Gallen dan Leitenmaier (1987) 


Gallen dan Leitenmaier memberikan satu akronim yang dapat dijadikan panduan bagi petugas klinik KB untuk melakukan konseling. Akronim tersebut adalah GATHER yang merupakan singkatan dari :

(G : Greet)
Berikan salam, mengenalkan diri dan membuka komunikasi.

(A : Ask atau Assess)
Menanyakan keluhan atau kebutuhan pasien dan menilai apakah keluhan/keinginan yang disampaikan memang sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

(T : Tell)
Beritahukan bahwa persoalan pokok yang dihadapi oleh pasien adalah seperti yang tercermin dari hasil tukar informasi dan harus dicarikan upaya penyelesaian masalah tersebut.

(H : Help)
Bantu pasien untuk memahami masalah utamanya dan masalah itu yang harus diselesaikan. Jelaskan beberapa cara yang dapat menyelesaikan masalah tersebut, termasuk keuntungan dan keterbatasan dari masing – masing cara tersebut. Minta pasien untuk memutuskan cara terbaik bagi dirinya.

(E : Explain)
Jelaskan bahwa cara terpilih telah diberikan atau dianjurkan dan hasil yang diharapkan mungkin dapat segera terlihat atau diobservasi beberapa saat hingga menampakkan hasil seperti yang diharapkan. Jelaskan pula siapa dan dimana pertolongan lanjutan atau darurat dapat diperoleh.

(R : Refer dan Return visit)
Rujuk apabila fasilitas ini tidak dapat memberikan pelayanan yang sesuai atau buat jadwal kunjungan ulang apabila pelayanan terpilih telah diberikan.

b. Langkah – Langkah Konseling KB SATU TUJU 


Dalam memberikan konseling. Khususnya bagi calon klien KB yang baru hendaknya dapat diterapkan 6 langkah yang sedah dikenal dengan kata kunci SATU TUJU. Penerapan SATU TUJU tersebut tidak perlu dilakukan secara berurutan karena petugas harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan klien .Beberapa klien membutuhkan lebih banyak perhatian pada langkah yang satu dibandingkan dengan langkah lainnya.Kata kunci SATU TUJU dalah sebagai berikut :

(SA : sapadan salam)
Sapa dan salam kepada klien secara terbuka dan sopan. Berikan perhatiansepenuhnya kepada mereka dan berbicara ditempat yan nyaman serta terjamin privasinya. Yakinkan klien untuk membangun rasa percaya diri.Tanyakan kepada klien apa yang perlu dibantu serta jelaskan pelayanan apa yang dapat diperolehnya.

(T : Tanya)
Tanyakan kepada klien informasi tentang dirinya. Bantu klien untuk berbicara mengenai pengalaman keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, tujuan, kepentingan, harapan, serta keadaan kesehatan dan kehidupan keluarganya.Tanyakan konstrasepsi yan diiginkan ole klien. Berikan perhatian kepada klien apa yang disampaikan oleh klien ssuai dengan kata-kata, gerak isyarat dan caranya.Coba tempatkan diri kita di dalam hati klien.Perlihatkan bahwa kita memahami. Dengan memahami pengetahuan, kebutuhan dan keinginan klien kita dapat membantunya.

(U: Uraikan)
Uraikan kepada klien mengenai pilihannya dan beritahu apa pilihan reproduksi yang paling mungkin, termasuk pilihan beberapa jenis kontrasepsi. Bantulah klien pada jenis kontrasepsi yang paling dia ingini, serta jelaskan pula jenis-jenis lain yang ada. Juga jelaskan alternative kontrasepsi lain yang mungkin diingini oleh klien.Uraikan juga mengenairisiko penularan HIV/ Aids dan pilihan metode ganda.

(TU : Bantu)
Bantulah klien menentukan pilihannya. Bantulah klien berfikir mengenai apa yang palingsesuai dengan keadaan dan kebutuhannya. Doronglah klien untuk menunjukkan keinginannya dan mengajukan pertanyaan. Tanggapilah secara terbuka. Petugas membantu klien mempertimbangkan criteria dan keinginan klien terhadap setiap jenis kontrasepsi.Tanyakan juga apakah pasangannya akan memberikan dukungan dengan pilihan tersebut. Jika memungkinkan diskusikan mengenai pilihan tersebut pada pasangannya. Pada akhirnya yakinkan bahwa klien telah membuat suatu keputusan yang tepat. Petugas dapat menanyakan : Apakah anda sudah memutuskan pilhan jenis kontrasepsi? Atau apa jenis kontrasepsi terpilih yang akan digunakan.

(J : Jelaskan)
Jelaskan secara lengkap bagaimana menggunakan kontrasepsi pilihannya setelah klien memilih jenis kontrasepsinya,jika diperlukan perlihatkanalat/obat kontrasepsinya.Jelaskan bagaimana alat/obat kontrasepsi tersebut digunakan dan bagaimana cara penggunaannya. Sekali lagi doronglah klien untuk bertanya dan petugas menjawab secara jelas dan terbuka.Beri penjelasan juga tentang manfaat ganda metode kontrasepsi, misalnya kondom yang dapat mencegah infeksi menular seksual (IMS).Cek pengetahuan klien tantang penggunaan kontrasepsi pilihannya dan puji klien apabila dapat menjawab dengan benar.

(U : Kunjungan Ulang)
Perlunya dilakukan kunjungan ulang. Bicarakan dan buatlah perjanjian, kapanklien akan kembali untuk melakukan pemeriksaan atau permintaan kontrasepsi jika dibutuhkan. Perlu juga selalu mengingatkan klien untuk kembali apabila terjadi suatu masalah.

Langkah-langkah konseling KB


DAFTAR PUSTAKA
Hanifah, Winkjosastro. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta: yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo.
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta: Media Aesculapius.
Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo.

Tindakan pemasangan KB Implant

Susuk KB adalah suatu alat kontrasepsi bawah kuit yang mengandung levonorgestrel yang dibungkus dalam kapsul silastik silicon ( polydimethyl siloxane ) yang berisi hormon golongan progesteron yang dimasukkan dibawah kulit lengan kiri atas bagian dalam yang berfungsi untuk mencegah kehamilan selama 5 tahun.
Tindakan pemasangan KB Implant
CHECKLIST TINDAKAN PEMASANGAN IMPLANT

NO
BUTIR YANG DINILAI
A.
SIKAP
1.
Menyapa klien dengan ramah dan sopan

0      Tidak dikerjakan
1      Menyapa ibu  saja

2      Menyapa dan memberikan salam dengan sopan dan ramah

2.
Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan

0.      Tidak dilakukan

1.      Menjelaskan tujuan dan prosedur kurang lengkap

2.      Menjelaskan tujuan dan prosedur secara lengkap

3.
Merespon terhadap reaksi pasien

0      Tidak merespon

1      Merespon terhadap reaksi pasien tapi tidak ditanggapi dengan tepat

2      Memberikan respon dengan tepat kepada pasien

4.
Percaya diri

0      Terlihat gugup, tidak melakukan kontak mata dan suara kurang jelas

1      Tergesa gesa dan terlihat ragu- ragu

2      Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya diri 

5.
Teruji memberikan rasa empati pada klien
0      Tidak dilakukan
1      Memberi kesempatan kepada klien untuk menyampaikan keluhan tetapi tidak merespon dengan baik
2      Memberikan kesempatan kepada klien untuk menyampaikan keluhan dan segera memberikan tanggapan dengan baik.


TOTAL SCORE : 10

B.
CONTENT
6.

Teruji memastikan klien sudah mencuci lengan kiri atas atau kanan bila kidal dengan bersih
  1. Tidak dilakukan
  2. Dilakukan kurang sempurna
  3. Melakukan dengan sempurna
7.


Memakai APD lengkap
  1. Tidak dilakukan
  2. Dilakukan kurang sempurna
  3. Melakukan dengan sempurna
8.
Melakukan cuci tangan 7 langkah
  1. Tidak dilakukan
  2. Dilakukan kurang sempurna
  3. Melakukan dengan sempurna
9.
Mendekatkan alat dan memakai sarung tangan
  1. Tidak dilakukan
  2. dilakukan kurang sempurna
  3. Melakukan dengan tepat dan benar
10.
Mengusap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik.
  1. Tidak dilakukan
  2. Mengusap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik tapi kurang tepat.
  3. Mengusap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik dari arah dalam ke arah luar.
11.
Memasang kain penutup steril/ DTT di tempat pemasangan Implant
0.    Tidak dilakukan
1.    Memasang kain penutup steril/ DTT di tempat pemasangan Implant dengan tidak benar.
2.    Memasang kain penutup steril/ DTT di tempat pemasangan Implant secara benar.
12
Menyuntikkan anestesi lokal secara intrakutan
  1. Tidak dilakukan
  2. Menyuntikkan anestesi lokal tapi kurang tepat
  3. Melakukan suntikan anestesi lokal secara intrakutan dengan aspirasi.
13.


Melakukan anestesi lanjutan subdermal di tempat insisi dan alur pemasangan Implant ( Masing- masing 1 cc )
0.    Tidak dilakukan
1.    Melakukan anestesi lanjutan subdermal di tempat insisi dan alur pemasangan Implant ( Masing- masing 1 cc ) tidak tepat
2.    Melakukan anestesi lanjutan subdermal di tempat insisi dan alur pemasangan Implant ( Masing- masing 1 cc ) dengan tepat
14
Menguji efek anestesi sebelum melakukan insisi pada kulit
  1. Tidak dilakukan
  2. Menguji efek anestesi sebelum melakukan insisi pada kulit kurang tepat
  3. Menguji efek anestesi sebelum melakukan insisi pada kulit dengan benar
15
Membuat insisi 2 mm dengan ujung bisturi / skalpel hingga subdermal. 
  1. Tidak dilakukan
  2. Membuat insisi 2 mm dengan ujung bisturi / skalpel hingga subdermal kurang tepat.
  3. Membuat insisi 2 mm dengan ujung bisturi / skalpel hingga subdermal dengan tepat.
16
Memasukkan ujung trokar melalui luka insisi hingga mencapai subdermal kemudian angkat dan dorong sejajar kulit
  1. Tidak dilakukan
  2. Memasukkan ujung trokar melalui luka insisi hingga mencapai subdermal kemudian angkat dan dorong sejajar kulit hingga tanda 1 (trokar) berada di luka insisi tapi kurang tepat.
  3. Memasukkan ujung trokar melalui luka insisi hingga mencapai subdermal kemudian angkat dan dorong sejajar kulit hingga tanda 1 (trokar) berada di luka insisi dengan tepat.
17
Mengeluarkan pendorong dan memasukkan kapsul ke dalam   trokar 
  1. Tidak dilakukan
  2. Mengeluarkan pendorong dan memasukkan kapsul ke dalam trokar tapi tidak benar
  3. Mengeluarkan pendorong dan memasukkan kapsul ke dalam trokar dengan benar
18
Memasukkan pendorong dan memasukkan kapsul ke dalam trokar.
  1. Tidak dilakukan
  2. Memasukkan pendorong dan memasukkan kapsul ke dalam trokar tapi kurang tepat.
  3. Memasukkan pendorong dan memasukkan kapsul ke dalam trokar dengan tepat.
19
Menahan pendorong di tempatnya, kemudian tarik trokar ke arah pangkal pendorong untuk menempatkan kapsul 1 di subdermal
  1. Tidak dilakukan
  2. Menahan pendorong di tempatnya, kemudian tarik trokar ke arah pangkal pendorong untuk menempatkan kapsul 1 di subdermal tapi tidak benar .
  3. Menahan pendorong di tempatnya, kemudian tarik trokar ke arah pangkal pendorong untuk menempatkan kapsul 1 di subdermal dengan benar.
20
Menahan kapsul pada tempatnya , tarik trokar dan pendorong ( bersamaan ) hingga tanda 2 mencapai luka incisi. 
  1. Tidak dilakukan
  2. Menahan kapsul pada tempatnya , tarik trokar dan pendorong ( bersamaan ) hingga tanda 2 mencapai luka incisi tapi kurang tepat.
  3. Menahan kapsul pada tempatnya , tarik trokar dan pendorong ( bersamaan ) hingga tanda 2 mencapai luka incisi dengan benar.
21
Mengarahkan ujung trokar ke samping kapsul pertama, kemudian dorong trokar ( Mengikuti alur kaki segitiga terbalik ) hingga tanda 1 mencapai luka incisi.
  1. Tidak dilakukan
  2. Mengarahkan ujung trokar ke samping kapsul pertama, kemudian dorong trokar ( Tidak mengikuti alur kaki segitiga terbalik ) hingga tanda 1 mencapai luka incisi.
  3. Mengarahkan ujung trokar ke samping kapsul pertama, kemudian dorong trokar ( Mengikuti alur kaki segitiga terbalik ) hingga tanda 1 mencapai luka incisi.
22
Menarik pendorong keluar masukkan kapsul kedua dan dorong dengan pendorong ke ujung trokar hingga terasa tahanan.
kurang tepat
1 Menarik pendorong keluar masukkan kapsul kedua dan dorong dengan pendorong ke ujung trokar hingga terasa tahanan tapi kurang tepat.
2. Menarik pendorong keluar masukkan kapsul kedua dan dorong dengan pendorong ke ujung trokar hingga terasa tahanan dengan benar.

23
Menarik trokar ke arah pangkal pendorong untuk menempatkan kapsul di subdermal.
0 kurang tepat
1 Menarik pendorong keluar masukkan kapsul kedua dan dorong dengan pendorong ke ujung trokar hingga terasa tahanan tapi kurang tepat.
2. Menarik pendorong keluar masukkan kapsul kedua dan dorong dengan pendorong ke ujung trokar hingga terasa tahanan dengan benar.
24
Menarik trokar ke arah pangkal pendorong untuk menempatkan kapsul di subdermal.
0 kurang tepat
1 Menarik trokar ke arah pangkal pendorong untuk menempatkan kapsul di subdermal tapi tidak tepat.
2. Menarik trokar ke arah pangkal pendorong untuk menempatkan kapsul di subdermal dengan tepat.

25
Menahan kapsul pada tempatnya , tarik trokar dan pendorong  ( bersamaan ) hingga keluar seluruhnya melalui luka.
0 kurang tepat
1 Menahan kapsul pada tempatnya , tarik trokar dan pendorong  ( bersamaan ) hingga keluar seluruhnya melalui luka tapi kurang benar.
2. Menahan kapsul pada tempatnya , tarik trokar dan pendorong  ( bersamaan ) hingga keluar seluruhnya melalui luka dengan benar.

26
Memeriksa kembali kedua kapsul telah terpasang di subdermal pada posisi yang telah direncanakan.
kurang tepat
1.  Memeriksa kembali kedua kapsul telah terpasang di subdermal pada posisi yang telah direncanakan kurang benar.
2.  Memeriksa kembali kedua kapsul telah terpasang di subdermal pada posisi yang telah direncanakan dengan benar.
27
Cuci tangan dan melepas APD
  1. Tidak dilakukan
  2. Dilakukan dengan kurang sempurna
  3. Dilakukan dengan sempurna

Score maksimal 44

C.
TEKNIK
28.
Teruji melakukan prosedur secara sistematis
0.      Tidak dilakukan
1.      Melakukan prosedur tetapi tidak secara urut.
2.      Melakukan prosedur secara urut/runtun.
29.
Teruji menerapkan tekhnik pencegahan infeksi
0.      Tidak dilakukan
1.      Menerapkan tekhnik pencegahan infeksi kurang tepat
2.      Menerapkan tekhnik pencegahan infeksi dengan tepat
30.
Teruji melaksanakan komunikasi selama tindakan
0.      Tidak dilakukan
1.      Melaksanakan komunikasi tetapi dengan menggunakan bahasa yang tidak mudah dimengerti oleh pasien
2.      Melaksanakan komunikasi dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien
31.
Menjaga privasi klien
0.      Tidak dilakukan
1.      Menjaga privasi dengan ucapan atau memperagakan menutup pintu/ sampiran saja
2.      Menjaga privasi dengan ucapan dan memperagakan menutup pintu / sampiran
32.
Teruji mendokumentasikan hasil tindakan dengan baik
0.      Tidak dilakukan
1.      Mendokumentasikan hasil tindakan tanpa identitas pelaksana
2.      Mendokumentasikan seluruh hasil tindakan dengan tanggal, jam,nama dan tanda tangan pelaksana

TOTAL SCORE : 10
TOTAL SCORE SELURUHNYA : 64

NILAI AKHIR =     Σscore   x 100                                 

 NILAI BATAS LULUS 76   64

Baca juga Langkah-langkah konseling KB dan Kontrasepsi Implant