KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan bahan ajar Auhan Kebidanan 1 Bab Konsep Dasar
Kehamilan yang merupakan salah satu prasyarat tugas pelatihan AA
Penyusunan
bahan ajar ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih
kepada :
- Tri Ismu Pujiyanto, S.K.M, M.Kes, M.Kep sebagai ketua STIKES Karya Husada Semarang.
- Dr. Muhdi, S.H, M.Hum. sebagai rector IKIP PGRI yang telah mengadakan pelatihan PEKERTI- AA
- Seluruh Instruktur yang telah membimbing dan memberikan pelatihan yang sangat bermanfaat bagi kami.
- Seluruh Staf yang mendukung pelatihan PEKERTI-AA.
- Kedua Otrang Tuaku yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materiil
- Teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan.
Penulis
merasa bahan ajar ini masih banyak kekurangan dalam penyusunannya. Sehingga
penulis merasa perlu adanya saran dan masukan yang membangun dalam usaha
memperbaiki lebih lanjut
Semarang,
27 September 013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
PENYAJIAN
LATIHAN
RANGKUMAN
DAFTAR
PUSTAKA
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Materi
Pemahaman tentang
konsep dasar asuhan kehamilan sangat diperlukan oleh bidan sebagai dasar
pengetahuan bidan untuk mengikuti pembelajaran yang selanjutnya. Konsep dasar
asuhan kehamilan ini memeberikan gambaran kepada mahasiswa tentang asuhan
menyeluruh yang akan diterapkan dalam praktik kebidanan terutama asuhan
kehamilan.
Materi
konsep dasar asuhan kehamilan ini digunakan agar mahasiswa mengetahui
dasar-dasar proses kehamilan sampai pada asuhan yang diperlu berikan.
Adapun isi dari bab konsep dasar asuhan
kehamilan ini adalah sebagai berikut : kehamilan, filosofi asuhan kehamilan,
prinsip pokok asuhan kehamilan, sejarah asuhan kehamilan, tujuan asuhan
kehamilan, refocusing asuhan kehamilan, standar asuhan kehamilan, dan Trend an
isu terkini dalam ANC Sebelumnya
mahasiswa sudah mendapatkan pengetahuan dari mata kuliah konsep kebidanan yang
sekilas telah membahas materi yang akan di bahas pada materi konsep dasar
asuhan kehamilan ini.
B. Tujuan
Memahami konsep dasar
asuhan kebidanan yang meliputi
- . Pengertian kehamilan
- . Filosofi asuhan kehamilan
- . Prinsip pokok asuhan kehamilan
- . Sejarah asuhan kehamilan
- . Tujuan asuhan kehamilan
- . Refocusing asuhan kehamilan
- . Standar asuhan kehamilan
- . Trend dan isu terkini dalam ANC
PENYAJIAN
A.
Uraian Materi
1.
Pengertian Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir (Saifuddin,2007:89).
2.
Filosofi Asuhan
Filosofi
adalah pernyataan mengenai keyakinan dan nilai/value yang dimiliki yang
berpengaruh terhadap perilaku seseorang/kelompok (Pearson & Vaughan, 1986
cit. Bryar, 1995:17). Filosofi asuhan kehamilan menggambarkan keyakinan yang
dianut oleh bidan dan dijadikan sebagai panduan yang diyakini dalam memberikan
asuhan kebidanan pada klien selama masa kehamilan. Dalam filosofi asuhan kehamilan ini dijelaskan
beberapa keyakinan yang akan mewarnai asuhan itu.
a. Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan-perubahan
yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis,
bukan patologis. Oleh karenanya, asuhan yang diberikan pun adalah asuhan yang
meminimalkan intervensi. Bidan harus memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan
dan menghindari tindakan-tindakan yang bersifat medis yang tidak terbukti
manfaatnya.
b. Asuhan kehamilan mengutamakan
kesinambungan pelayanan (continuity of care) Sangat penting bagi wanita untuk
mendapatkan pelayanan dari seorang profesional yang sama atau dari satu team
kecil tenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka
setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi lebih percaya
dan terbuka karena merasa sudah mengenal si pemberi asuhan (Enkin, 2000).
c. Pelayanan yang terpusat pada wanita (women
centered) serta keluarga (family centered) Wanita (ibu) menjadi pusat asuhan
kebidanan dalam arti bahwa asuhan yang diberikan harus berdasarkan pada
kebutuhan ibu, bukan kebutuhan dan kepentingan bidan. Asuhan
yang diberikan hendaknya tidak hanya melibatkan ibu hamil saja melainkan juga
keluarganya, dan itu sangat penting bagi ibu sebab keluarga menjadi bagian
integral/tak terpisahkan dari ibu hamil. Sikap, perilaku, dan kebiasaan ibu
hamil sangat dipengaruhi oleh keluarga. Kondisi yang dialami oleh ibu hamil
juga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga. Selain itu, keluarga juga
merupakan unit sosial yang terdekat dan dapat memberikan dukungan yang kuat
bagi anggotanya. (Lowdermilk, Perry, Bobak, 2000). Dalam hal pengambilan
keputusan haruslah merupakan kesepakatan bersama antara ibu, keluarganya, dan
bidan, dengan ibu sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan. Ibu
mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan kepada siapa dan dimana ia akan
memperoleh pelayanan kebidanannya.
d. Asuhan kehamilan menghargai hak ibu hamil untuk berpartisipasi dan
memperoleh pengetahuan/pengalaman yang berhubungan dengan kehamilannya. Tenaga
profesional kesehatan tidak mungkin terus menerus mendampingi dan merawat ibu
hamil, karenanya ibu hamil perlu mendapat informasi dan pengalaman agar dapat
merawat diri sendiri secara benar. Perempuan harus diberdayakan untuk mampu
mengambil keputusan tentang kesehatan diri dan keluarganya melalui tindakan KIE
dan konseling yang dilakukan bidan.
3.
Lingkup
asuhan kehamilan
a.
Konsepsi
Bersatunya ovum dan
sperma yang didahului oleh ovulasi dan inseminasi
b. Ovulasi :
Runtuhnya ovum dari folikel dalam ovarium bila ovum gagal
bertemu dalam waktu 2 x 24 jam → mati/hancur
c. Inseminasi :
Keluarnya sperma dari urethra pria kedalam vagina wanita.
Sperma bergerak melalui uterus → tuba fallopi dengan kecepatan 1 kaki/jam. Alat
gerak sperma → Ekor dengan panjang rata-rata 10x bagian kepala
d. Asuhan kehamilan normal dan identifikasi kehamilan dalam rangka penapisan untuk menjaring
keadaan resiko tinggi dan mencegah adanya komplikasi kehamilan.
4.
Prinsip pokok asuhan kehamilan
Prinsip yang
seharusnya ddilakukan oleh bidan selama melakukan asuhan kehamilan adalah
sebagai berikut :
a. Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang
normal, alami dan sehat
b. Sebagai bidan, kita meyakini bahwa model asuhan
kehamilan yang membantu serta melindungi proses kehamilan dan kelahiran normal
adalah yang paling sesuai bagi sebagian besar wanita. Tidak perlu melakukan
intervensi yang tidak di dukung oleh bukti ilmiah (evidence based practice)
c. Pemberdayaan
d. Ibu adalah pelaku utama dalam asuhan kehamilan,
oleh karena itu bidan harus memberdayakan ibu dan keluarga dengan meningkatkan
pengetahuan dan penggalaman mereka melalui pendidikan kesehatan agar dapat
merawat dan menolong diri sendiri pada kondisi tertentu. Hindarrkan sikap
negative dan mengkritik.
e. Otonomi
f. Pengambil keputusan addalah ibu dan keluarga,
untuk dapat mengambil suatu keputusan, mereka memerlukan informasi. Bidan harus
memberikan informasi yang akurat tentang risiko dan manfaat dari semua
prosedur, obat-obatan maupun tes/pemeriksaan sebelum mereka memutuskan untuk
menyetujuinya. Bidan juga harus membantu ibu dalam membuat suatu keputusan
tentang apa yang terbaik bagi ibu dan bayinya berdasarkan system nilai dan
kepercayaan ibu/keluarga.
g. Tidak membahayakan
h. Intervensi harus dilaksanakan atas dasar
indikasi yang spesifik, bukan sebagai rutinitas tes-tes rutin, obat atau
prosedur lain pada kehamilan yang dapat membahayakan ibu maupun janin.
i. Tanggung
jawab
j. Asuhan
kehamilan yang diberikan bidan harus selalu didasari ilmu, analisis dan
pertimbangan yang matang. Akibat yang timbul dari tindakan yang dilakukan
menjadi tanggung jawab bidan. Pelayanan yang diberikan harus berdasarkan
kebutuhan ibu dan janin, bukan atas kebutuhan bidan. Asuhan yang berkualitas,
berfocus pada klien dan sayang ibu serta berdasarkkan bukti ilmiah terkini
(praktik terbaik) menjadi tanggung jab semua professional bidan.
5.
Sejarah asuhan kehamilan
Kehadiran bidan di
Indonesia dimulai sejak zaman penjajahan Belanda. Pada saat itu para dokter
membutuhkan wanita yang menolong persalinan. Wanita Indonesia dilatih ddi rumah
sakit untuk berfungsi sebagai bidan. Tugas utama bidan pada awalnya adalah
memberikan pertolongan bagi ibu yang melahirrkan dan bayi yang dilahirkan.
6.
Tujuan asuhan kehamilan
Tujuan utama ANC
adalah menurunkan/mencegah kesakitan serta kematian maternal dan perinatal.
Adapun tujuan khususnya adalah sebagai berikut :
a. Memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan
kesehatan ibu dan perkembangan bayi yang normal
b. Mengenali secara dini penyimpangan dari normal
dan memberikkan penatalaksanaan yang diperlukan
c. Membina hubungan saling percaya antara ibu ddan
keluarga secara fisik, emosional serta logis untuk menghadapi kelahiran dan
kemungkinan adanya komplikasi
7.
Refocusing asuhan kehamilan
Focus lama ANC adalah sebagai
berikut :
a. Mengumpulkan data dalam upaya mengidentifikasi
ibu yang berisiko tinggi dan merujuknya untuk mendapatkan asuhan khusus
b. Temuan-temuan fisik (TB, BB, ukuran pelvis,
edem kaki, posisi, presentasi janin dibawah usia 36 minggu dan sebagainya) yang
memperkirakan kategori risiko ibu
c. Pengajaran atau pendidikan kesehatan yang
ditujukan untuk mencegah risiko/komplikasi
8.
Standar asuhan kehamilan
Sebagai profesional, bidan dalam melaksanakan praktiknya, harus sesuai
dengan standar pelayanan kebiddanan yang berlaku.
a. Standar pelayanan asuhan antenatal
Standar tersebut merupakan
bagian dari lingkup standar pelayanan kebidanan.
1) Standar 1
: Identifikasi ibu hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dengan
berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan
memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk
memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.
2) Standar 2
: Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4 kali
pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin
dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga
harus mengenal kehamilan risti/ kelainan, khususnya anemia, kurang gizi,
hipertensi, PMS/ infeksi HIV; memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan
penyuluhan kesehtan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas.
Mereka harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan
kelainan, mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya
untuk tindakan selanjutnya
3)
Standar 3
: Palpasi abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal
secara seksama dan melakukan plapasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta
bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan
masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta
melakukan rujukan tepat waktu.
4) Standar 4
: Pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan,
penemuan, penanganan dan / atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5) Standar 5
: Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap
kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda tanda serta gejala
preeklamsia lainnya, seta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
6) Standar 6
: Persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat
kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester ketiga, untuk
memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang
menyenangkan akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi
dan biaya untuk merujuk, bila tiba tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan
hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.
9.
Pelayanan/Asuhan
Standar Minimal “10T”
a. Timbang
berat badan dan ukur tinggi badan
b. Tekanan
Darah
c. Tilai
Status Gizi (LILA)
d. Tinggi
Fundus Uteri
e. Tentukan
Presentasi janin (DJJ)
f. TT
(Tetanus Toxoid )
g. Tablet
Besi Minimal 90 tablet selama kehamilan
h. Tes
Laboratorium (rutin dan khusus)
i. Tata
Laksana Kasus
j. Temu
Wicara (P4K dan KB pasca salin
10. Tipe
– Tipe Pelayanan Kebidanan
a.
Pelayanan Kebidanan Primer : Layanan
yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
b. Pelayanan Kebidanan Kolaborasi : Layanan
yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara
bersamaan atau sebagai salah satu urutan didalam proses kegiatan pelayanan
kesehatan.
c. Pelayanan Kebidanan Rujukan : Layanan
yang diberikan oleh bidan dalam rujukan ke system layanan yang lebih tinggi.
11. Hak
– Hak Wanita Hamil
a. Wanita
hamil berhak mendapat pelayanan antenatal dengan baik dan teratur.
b. Wanita
hamil berhak mendapatkan makanan yang bergizi dan cukup istirahat.
c. Wanita
hamil berhak mendapatkan perlakuan yang baik.
d. Wanita
hamil berhak di dampingi oleh suami.
e. Wanita
hamil berhak mendakan informasi keadaan janinnya dan kesehatannya.
f. Wanita
hamil berhak dirawat oleh bidan / dokter dan bebas menentukan pendapat
g. Wanita hamil berhak mendapatkan pelayanan yang
manusiawi
12. Peran
dan Tanggung Jawab Bidan dalam Asuhan Kehamilan
a. Mengkaji
status kesehatan pasien yang dalam keadaan hamil.
b. Menentukan
diagnosa kebidanan dan kebutuhan kesehatan pasien.
c. Menyusun
rencana asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah.
e. Mengevaluasi
bersama klien hasil asuhan yang telah diberikan.
f. Membuat
rencana tindakan lanjut asuhan kebidanan bersama klien.
g. Membuat catatan dan laporan asuhan yang telah
diberikan.
13. Trend
an isu terkini dalam ANC
a. Keterlibatan
klien dalam perawatan diri sendiri (self
care)
b. ANC pada
usia kehamilan lebih dini
c. Praktik
yang berdasarkan bukti (evidence based
practice)Praktik yang berdasarkan bukti penelitian adalah penggunaan secara
sistematis, ilmiah dan eksplisit dari bukti terbaik mutakhir dalam membuat
keputusan tentang asuhan bagi pasien secara individual. Hasil penelitian/evidence
based yang menjadi dasar standar pelayanan dalam praktik kehamilan adalah
sebagai berikut :
a) Kunjungan ANC Dilakukan minimal 4 kali selama
kehamilan
Tabel 1
Jadwal kunjungan ANC
Kunjungan
|
Waktu
|
Alasan
|
Trimester I
|
Sebelum 14 minggu
|
· Mendeteksi masalah yang dapat ditangani sebelum
membahayakan jiwa
· Mencegah masalah, missal : tetanus neonatal, anemia,
kebiasaan tradisional yang berbahaya
·
Membangun hubungan saling percaya
· Memulai persiapan kelahiran dan kesiapan menghadapi
komplikasi
· Mendorong perilaku sehat (nutrisi, kebersihan,
olahraga, istirahat, dsb
|
Trimester II
|
14-28 minggu
|
· Sama dengan trimester 1 ditambah keaspadaan khusus
terhadap hipertensi kehamilan (deteksi gejala pre eklampsia, pantau TD,
evvaluasi edem, proteinuria)
|
Trimester III
|
28-36 minggu
|
· Sama, ditambah deteksi kehamilan ganda
|
Setelah 36 minggu
|
· Sama, ditambah deteksi kelainan letak atau kondisi
yang memerlukan persalinan di RS
|
b) Pemberian suplemen mikronutrien
Tablet yang
mengandung FeS04 320 mg = zat besi 60 mg
dan asam folat µg sebanyakk 1 tablet perhari seggera setelah rasa mual
hilang, pemberian selama 90 hari ( bulan)
c) Imunisasi TT 0,5 cc
Imunisasi
|
Interval
|
Lama perlindungan
|
Perlindungan
|
TT1
|
Pada kunjungan ANC pertama
|
-
|
-
|
TT2
|
4 minggu setelah TT1
|
3 tahun
|
80%
|
TT3
|
6 bulan setelah TT2
|
5 tahun
|
95%
|
TT4
|
1 tahun setelah TT3
|
10 tahun
|
99%
|
TT5
|
1 tahun setelah TT4
|
25 tahun/seumur hidup
|
99%
|
d) Perkiraan Hb pada kehamilan
Hasil penelitian
menunujukkan hal-hal berikut :
1) Dalam kehamilan normal akan terjadi penurunan
kadar Hb. Kadar terendah terjadi sekitar kehamilan 30 minggu. Oleh karena itu,
pemeriksaan Hb harus dilakukan pada kehamilan dini untuk melihat data aal lalu
diulang pada kehamilan 30 minggu.
2) Bila Hb rendah (<9 gr%) harus dilakukan
pemeriksaan dan pengobatan yang sesuai. Mungkin perlu dilakukan pemeriksaan
ulang apakah pengobatan sudah tepat?
3) Anemia ringan penyebabnya adalah defisiensi zat
besi, dapat diobati secara efektif dengan suplementasi besi
4) Semua ibu hamil terutama yang mendapat suplementasi
besi harus mendapat nasihat gii khususnya menghindari tembakau, kopi dan teh
5) Pastikan ibu mengkonsumsi makanan yang kaya
protein dan vitamin C
e) Perkiraan tinggi fundus uteri
Secara ringkas
penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
1) Menggunakkan pita ukur untuk mengukur jarak
antara tepi atas simphisis pubis dan fundus uteri dalam cm. Hal ini merupakan
metode yang dapat diandalkan untuk memperkirakan TFU
2) Ukuran dalam cm sesuai dengan umur kehamilan
(dalam minggu) setelah umur kehamilan 24 minggu
3) Hipotensi pada saat berbaring terlentang
Secara ringkas
penelitian menunjukkan hal-hal berikut :
1) Posisi terlentang mempengaruhi ibu dan janin
2) Setiap ibu hamil hendaknya menghindari posisi
terlentang terutama pada kehamilan lanjut
3) Bila posisi terlentang dibutuhkan, maka
dianjurkan untuk meletakkan bantal kecil dibawah sisi panggul bawah
LATIHAN
1. Apakah yang dimaksud dengan filosofi kehamilan?
2. Sebutkan enam standar asuhan antenatal?
3. Sebutkan “10T” dalam asuhan kebidanan?
4. Sebutkan apa yang dimaksud dengan evidence based practice?
5. Jelaskan evidence
based dalam praktik kehamilan!
Jawaban
1. Filosofi adalah pernyataan mengenai keyakinan
dan nilai/value yang dimiliki, serta
berpengaruh terhadap perilaku seseorang/kelompok
2. Enam standar asuhan kebidanan yaitu :
Standar 1 :
Identifikasi ibu hamil
Standar 2 :
Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Standar 3 :
Palpasi abdominal
Standar 4 :
Pengelolaan anemia pada kehamilan
Standar 5 :
Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
Standar 6 : Persiapan
persalinan
3. Pelayanan/Asuhan
Standar Minimal “10T” adalah :
- Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
- Tekanan Darah
- Tilai Status Gizi (LILA)
- Tinggi Fundus Uteri
- Tentukan Presentasi janin (DJJ)
- TT (Tetanus Toxoid )
- Tablet Besi Minimal 90 tablet selama kehamilan
- Tes Laboratorium (rutin dan khusus)
- Tata Laksana Kasus
- Temu Wicara (P4K dan KB pasca salin
4. Berikut evidence based dalam kehamilan :
- Kunjungan ANC dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan
- Pemberian suplemen mikronutrien, tablet yang mengandung FeS04 320 mg = zat besi 60 mg dan asam folat µg sebanyak 1 tablet perhari segera setelah rasa mual hilang, pemberian selama 90 hari ( bulan)
- Imunisasi TT 0,5 cc
- Periksa TFUdengan setengah duduk
- Hipotensi tidur terlentang
5. Evidence based practice adalah Praktik yang berdasarkan bukti penelitian adalah penggunaan
secara sistematis, ilmiah dan eksplisit dari bukti terbaik mutakhir dalam
membuat keputusan tentang asuhan bagi pasien secara individual.
Rangkuman
Filosofi asuhan kehamilan menggambarkan keyakinan yang dianut oleh bidan dan dijadikan
sebagai panduan yang diyakini dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien
selama masa kehamilan. Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 kali selama
kehamilan dengan melakukan pemeriksaan kehamilan berdasarkan pelayanan/standar
asuhan kehamilan “10T” dan evidence based
practice. Baca Juga Makalah Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Vvl dan Sunarsih, Tri (2011) Asuhan Kehamilan
untuk Kebidanan, Jakarta : Salemba
Medika
Syaifudin, Dkk (2007) Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal.
Jakarta : Jnpkkr