Showing posts with label organ kewanitaan. Show all posts
Showing posts with label organ kewanitaan. Show all posts

Tanda-tanda Organ Kewanitaan yang Sehat


Banyak wanita tak menyadari bahwa di dalam organ kewanitaan terkandung berbagai jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi.Berikut beberapa penjelasan tentang ciri organ kewanitaan yang sehat.

Tujuh Tanda-tanda Organ Kewanitaan yang Sehat1. Berfungsi sebagai alat reproduksi
Vagina merupakan salah satu organ kewanitaan yang penting untuk melakukan reproduksi, yaitu berhubungan seks dan sebagai jalan keluarnya bayi saat melahirkan.

2. Tidak ada infeksi
Banyak orang tak menyadari bahwa di dalam organ kewanitaan terkandung berbagai jenis bakteri yang melimpah. Jika jumlahnya didominasi oleh satu jenis bakteri saja, dapat menyebabkan infeksi.
Infeksi juga dapat disebabkan oleh jamur yang terlalu banyak tumbuh dalam vagina. Pemicunya ada banyak, mulai dari keringat, kehamilan, hubungan seksual, atau mengenakan pakaian dalam yang basah.

3.Tidak ada luka
Luka pada vagina dapat terjadi karena hubungan seks ataupun benturan yang menyebabkan kulit ataupun bagian terluar vagina lecet. Jika sudah demikian, bakteri ataupun virus dapat dengan mudah masuk dan menyebabkan infeksi.

4. Tidak mengalami keputihan
Keputihan sebenarnya adalah cairan vagina yang bertambah secara abnormal. Cairan vagina berfungsi membersihkan dan melindungi vagina dan biasanya tak berbau dan bening. Namun pada keputihan, biasanya disertai bau busuk, berwarna kekuningan, lebih kental dan dapat disertai gatal.
Penyebabnya bisa disebabkan oleh infeksi, baik oleh bakteri, jamur, virus dan parasit. Ada pula yang diakibatkan oleh alergi atau dipicu benda asing, misalnya pada pengguna IUD atau KB spiral.


5. Tidak terkena penyakit menular seksual
Ada berbagai macam penyakit menular seksual yang bisa menyerang vagina seperti klamidia, gonore, trikomoniasis sampai HIV/AIDS dan Hepatitits.


6. Tidak ada kista atau benjolan
Benjolan yang timbul pada vagina bisa disebabkan oleh virus atau bakteri penyebab penyakit kelamin ataupun tumor yang bisa berkembang menjadi kanker.Nah itulah beberapa ciri vagina yang sehat yang harus kamu ketahui.

7. Aman dari kanker serviks
Cairan vagina yang encer dan bau busuk dapat merupakan gejala dari kanker serviks. Pada kebanyakan kasus, penyebabnya adalah infeksi Human Papiloma Virus (HPV). Gejalanya biasanya berupa nyeri panggul disertai pendarahan. Menjaga kebersihan organ kewanitaan dapat menurunkan risiko terserang virus ini.

Gangguan Menstruasi Pada Wanita


MACAM-MACAM GANGGUAN MENSTRUASI

A. Definisi Gangguan Menstruasi


Gangguan haid adalah perdarahan haid yang tidak normal dalam hal : panjang siklus haid, lama haid, dan jumlah darah haid. Melibatkan hipotalamus, hipofisis, ovarium dan endometrium.

Haid dikatakan normal apabila:

  1. Berlangsung antara 25-35 hari atau 21-31 hari
  2. Estrogen dihasilkan oleh follikel & korpus luteum
  3. Peningkatan Estrogen pada midsiklus → lonjakan LH → ovulasi
  4. P dihasilkan hanya oleh korpus luteum
  5. Korpus luteum ada hanya jika terjadi ovulasi
  6. Umur korpus luteum ±10-14 hr
  7. Fase luteal/F.sekresi ±14 hr (hampir selalu tetap)
  8. Fase folikulogenesis/F.proliferasi variasi antara 7-2

MACAM-MACAM GANGGUAN MENSTRUASI

B. Klasifikasi gangguan haid
 
Digolongkan dalam :

1. Kelainan panjang siklus (N=21-35hr):

a. Polimenore (sering) jika haid terjadi kurang 21 hari
Oligomenore (jarang) jika haid terjadi lebih dari 35 hari
Amenore (tidak haid) → jika haid tidak terjadi selama 3 bln berturut - turut

2. Kelainan banyaknya haid (Normalnya darah haid = ±80ml):
Hipermenore (banyak) jika darah haid lebih 80ml
Hipomenore (sedikit) jika darah haid kurang dari 80ml

3. Kelainan lama haid (Normalnya lama haid 3 – 7 hari):
Menoragi (memanjang) jika lama haid lebih 7 hari
Brakimenore (memendek) jika lama haid kurang dari 3 hari

4. Metroragi (jika haid terjadi diluar siklus normal)

5. Perdarahan bercak :
Premenstrual spotting
Postmenstrual spotting

6. Perdarahan uterus disfungsional

7. Gangguan lain berhubungan dengan haid :
Metroragi (haid diluar siklus)
Dismenore (nyeri bila haid)
Premenstrual tension (ketegangan haid)


MACAM-MACAM GANGGUAN MENSTRUASI

C. Kelainan panjang siklus haid :

1. Polimenore

polimenore adalah panjang siklus haid kurang dari 21 hari (normal 21-35). Keadaan polimenore bisanya terjadi pada siklus ovulatoar maupun pada siklus anovulatoar.

a. Kausa

  1. Anovulasi karena gangguan hormonal
  2. Insufisiensi korpus luteum (fase luteal memendek)
  3. Fase folikuler memendek
b. Penanganan
  1. Pada kausa anovulasi diberikan induksi ovulasi
  2. Pada insufisiensi korpus luteum diberikan progesteron pada hr 16-25
  3. Pada fase folikuler pendek diberikan estrogen pada hari 3-8
2. Oligomenore

oligomenore adalah panjang siklus haid lebih dari 35 hari (normal 21-35 hari) dan kurang dari 3 bulan. Keadaan oligomenore umumnya adalah siklus ovulator sehingga fertilitas tidak terganggu.

a. Kausa

  1. Fase folikuler memanjang
  2. Fase sekresi memanjang
b. penanganan
  1. Tidak diberikan pengobatan jika tipe perdarahan teratur
  2. Indukasi ovulasi diberikan jika tipe perdarahan memanjang
  3. Amenore
amenore adalah tidak haid lebih dari 3 bln berturut-turut. Amenore dapat dibagi dalam dua bentuk :
a. Amenore fisiologik :

  1. Prapubertas / pasca menopause
  2. Hamil, laktasi
b. Amenore patologik :
  1. Amenore primer
  2. Amenore sekunder
4. Dismenore

Dismenore atau nyeri haid adalah nyeri yang timbul akibat kontraksi uterus dengan satu atau lebih gejala seperti nyeri ringan sampai berat pada perut bagian bawah, bokong, dan nyeri spasmodik pada otot paha.


MACAM-MACAM GANGGUAN MENSTRUASI

a. Klasifikasi dismenorea
  1. Dismenore primer
  2. Dismenore sekunder
b. Penyebab dismenorea
  1. Dismenore primer : berhubungan dengan faktor intrinsik, ketidak seimbangan steroid seks ovarium tanpa kelainan oganik dalam pelvis.
  2. Dismenore sekunder : berhubungan dengan patologi uterus misalnya endometriosis, kista ovarium, Kontrasepsi dalam rahim, kelainan bentuk dan letak uterus.
c. Gejala dismenorea:
  1. Dismenore primer
  • Usia lebih muda
  • Timbul segera setelah siklus haid teratur
  • Nyeri berupa kejang utrerus
  • Nyeri mendahului haid, meningakt pada hari pertama dan kedua haid
  • Tidak ditemukan patologis pelvis
  • Mempunyai respon terhadap terapi medis
  • Pemeriksaan pelvis normal
2) Dismenore sekunder
  • Usia lebih muda
  • Nyeri terasa terus menerus
  • Nyeri pada saat haid, meningkat bersamaan dengan keluarnya darah
  • Berhubungan dengan kelainan pelvis
  • Tidak berhubungan dengan adanya ovulasi
  • Sering membutuhkan tindakan operative
3) Pengobatan dismenorea
  • Pemberian obat
  • Operasi
  • Psikoterapi

MACAM-MACAM GANGGUAN MENSTRUASI


Dismenore primer dapat diberikan analgetik (penghilang nyeri), penghambat prostaglandin, kontrasepsi hormon oral dan antagonis kalsium tergantung dari penyebabnya. Dismenore sekunder harus dicari penyebabnya dan diobati sesuai dengan penyebabnya.