Showing posts with label Payudara. Show all posts
Showing posts with label Payudara. Show all posts

Ciri-ciri Payudara Sehat

Ciri-ciri Payudara Sehat


Bentuk payudara yang indah memang penting tapi jauh lebih penting jika payudara juga sehat. Payudara sehat itu artinya harus terbebas dari penyakit terutama kanker payudara. Struktur payudara yang dimiliki perempuan sangat kompleks. Selain terdiri dari jaringan lemak dan ikat, payudara juga mengandung saluran susu, pembuluh darah, kelenjar getah bening serta struktur yang dikenal sebagai lobus dan lobulus.Setiap payudara memiliki 12 sampai 20 bagian lobulus (kelenjar penghasil susu pada ujung lobus) dan duct (saluran susu). Disekitar puting, setiap duct melebar untuk membentuk suatu kantung (ampula).

Jika seorang wanita mempunyai payudara yang sehat, maka ia akan memiliki delapan ciri berikut ini:

1. Jaringan di bawah kulit payudara terasa lembut dan tidak ada tonjolan atau benjolan
2. Saat diraba payudara terasa ada nodular atau berserat
3. Puting lebih keras tetapi simetris dan halus
4. Tidak merasakan sakit atau nyeri ketika menyentuh bagian payudara
5. Bentuknya kencang dalam arti tidak kendur
6. Posisi payudara harus menghadap sedikit ke atas dengan sudut sekitar 20-45 derajat
7. Warna puting tergantung dari pigmen kulit yang dimilikinya, misalnya jika berkulit putih maka puting               biasanya berwarna merah muda, tapi jika kulitnya agak gelap maka puting berwarna cokelat
8. Ukuran kedua payudara simetris tapi jika ada perbedaan antara yang kanan dan kiri itu masih  normal

Meski begitu jaringan yang ada dalam payudara seseorang bisa berubah tergantung dari usia dan fase kehidupannya, misalnya siklus menstruasi. Serta konsumsi obat-obatan atau hormon juga bisa mempengaruhi jaringan di payudara.Untuk mengetahui ada benjolan atau tidak di payudara maka hal yang harus diperhatikan adalah ukuran, bentuk, dengan merasakan melalui sentuhan.Namun jika payudara yang dipencet mengeluarkan cairan putih seperti susu, terdapat benjolan yang selalu ditemukan di sekitar payudara atau kulit payudara yang tampak seperti kulit jeruk (mengerut dengan pori-pori kulit yang agak menonjol), maka sebaiknya periksakan ke dokter karena bisa menjadi tanda kanker payudara.

 Ciri-ciri Payudara Sehat

Demikian beberapa penjelasan tentang ciri-ciri wanita yang memiliki payudara sehat.Semoga artikel ini dapat bermanfaat! :)

Kanker payudara dalam kehamilan

Kanker payudara

Kanker payudara kadang ditemui pada wanita yang sedang hamil atau wanita yang baru melahirkan. Pada kondisi ini memang agak susah mendeteksi kanker payudara sejak dini. Karena pada saat itu payudara wanita yang sedang hamil atau menyusui lunak dan membesar.

Kanker payudara pada wanita hamil atau yang baru melahirkan biasanya terjadi pada wanita usia antara 32 tahun sampai 38 tahun, dan terjadi satu berbanding 3000 kehamilan.

Penanganan pada pasien kanker yang hamil, tergantung dari stadium kanker dan umur janin. Kebanyakan pada wanita hamil, penanganan kanker sama saja dengan pasien kanker payudara pada umumnya. Antara lain adalah dengan operasi. Jenis operasinya adalah:

  • Simple mastectomy : yaitu mengangkat seluruh payudara yang mengandung kanker dan beberapa kelenjar getah bening dibawah ketiak biasanya juga diambil.
  • Modified radical mastectomy : yaitu mengangkat seluruh payudara yang mengandung kanker, memerapa kelenjar getah bening dibawah ketiak, dan kadang bagian dari otot dada juga diambil.
  • Lumpectomy : Mengangkat tumornya saja dan sedikit jaringan sekitarnya. Tapi kebanyakan dokter juga mengambil beberapa kelenjar getah bening dibawah ketiak.
  • Partial mastectomy / Segmental mastectomy: Mengambil sebagian payudara yang mengandung kanker dan jaringan sekitarnya. Kelenjar getah bening dibawah ketiak juga diambil.Setelah operasi, penanganan selanjutnya disebut adjuvant therapy yang terdiri dari terapi radiasi, chemotherapy dan hormone terapi. Yang tujuannya adalah untuk membunuh sel kanker yang mungkin masih tertinggal pada saat operasi.Chemotherapy tidak boleh diberikan pada tiga bulan pertama kehamilan.Chemotherapy yang diberikan setelah itu, biasanya tidak membahayakan janin tetapi mungkin memyebabkan lahir premature atau berat bayi kurang.Mengakhiri kehamilan biasanya bukan pilihan untuk penanganan pasien. Tapi ini juga tergantung dari stadium kanker, umur janin, dan peluang hidup ibunya. Apabila harus melakukan radiasi dan chemotherapy sedang usia janin tidak memungkinkan maka pilihannya bisa dengan mengakhiri kehamilan.Sedang pada wanita menyusui, produksi susu oleh payudara dan menyusui harus dihentikan ketika dokter merencanakan untuk operasi atau chemotherapy.. Gunanya adalah untuk mengurangi darah yang masuk kepayudara sehingga payudara mengecil.Beberapa obat anti kanker ( obat chemotherapy ) khususnya cyclophosphamide dan methotrexate bisa ditemukan dalam level yang tinggi di dalam susu ibu sehingga dilarang untuk menyusui.Pada ibu hamil, sel kanker tidak masuk ke janin melalui ibunya. Dan umumnya dokter merekomendasikan pada pasiennya agar tidak hamil selama 2 tahun setelah pengobatan kanker payudara. Agar apabila terjadi kekambuhan kanker bisa segera dideteksi.Tidak terdeteksi ada efeknya pada janin yang ibunya pernah terkena kanker payudara.


PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan seorang wanita hamil menderita kanker payudara
Beberapa faktor resiko tersebut adalah:

1. Usia.
Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Resiko terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.

2. Pernah menderita kanker payudara.
Wanita yang pernah menderita kanker in situ atau kanker invasif memiliki resiko tertinggi untuk menderita kanker payudara.Setelah payudara yang terkena diangkat, maka resiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-1%/tahun.

3. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara.
Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita kanker, memiliki resiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara.

4. Faktor genetik dan hormonal.
Telah ditemukan 2 varian gen yang tampaknya berperan dalam terjadinya kanker payudara, yaitu BRCA1 dan BRCA2. Jika seorang mwanita memiliki salah satu dari gen tersebut, maka kemungkinan menderita kanker payudara sangat besar.Gen lainnya yang juga diduga berperan dalam terjadinya kanker payudara adalah p53, BARD1, BRCA3 dan Noey2.Kenyataan ini menimbulkan dugaan bahwa kanker payudara disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang secara genetik mengalami kerusakan.Faktor hormonal juga penting karena hormon memicu pertumbuhan sel. Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif wanita, terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormonal karena kehamilan, tampaknya meningkatkan peluang tumbuhnya sel-sel yang secara genetik telah mengalami kerusakan dan menyebabkan kanker.

5. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker.
Resiko menderita kanker payudara agak lebih tinggi pada wanita yang pernah menderita penyakit payudara non-kanker yang menyebabkan bertambahnya jumlah saluarn air susu dan terjadinya kelainan struktur jaringan payudara (hiperplasia atipik).

6. Menarke (menstruasi pertama)
sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil.Semakin dini menarke, semakin besar resiko menderita kanker payudara. Resiko menderita kanker payudara adalah 2-4 kali lebih besar pada wanita yang mengalami menarke sebelum usia 12 tahun.Demikian pula halnya dengan menopause ataupun kehamilan pertama. Semakin lambat menopause dan kehamilan pertama, semakin besar resiko menderita kanker payudara


7. Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen.

Pil KB bisa sedikit meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara, yang tergantung kepada usia, lamanya pemakaian dan faktor lainnya. Belum diketahui berapa lama efek pil akan tetap ada setelah pemakaian pil dihentikan.Terapi sulih estrogen yang dijalani selama lebih dari 5 tahun tampaknya juga sedikit meningkatkan resiko kanker payudara dan resikonya meningkat jika pemakaiannya lebih lama.

8. Obesitas pasca menopause.
Obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara masih diperdebatkan. Beberapa penelitian menyebutkan obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara kemungkinan karena tingginya kadar estrogen pada wanita yang obes.

9. Pemakaian alkohol.
Pemakaian alkoloh lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.

10. Bahan kimia.
Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya) mungkin meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.

11. DES (dietilstilbestrol).
Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki resiko tinggi menderita kanker payudara.


12. Penyinaran.

Pemaparan terhadap penyinaran (terutama penyinaran pada dada), pada masa kanak-kanak bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.


13. Faktor resiko lainnya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kanker rahim, ovarium dan kanker usus besar serta adanya riwayat kanker dalam keluarga bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.

GEJALA
Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur.
Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit.
Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya.
Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:

  • Benjolan atau massa di ketiak
  • Perubahan ukuran atau bentuk payudara
  • Keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah)
  • Perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu)
  • Payudara tampak kemerahan
  • Kulit di sekitar puting susu bersisik
  • Puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal
  • Nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara .
  • Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.

Penyaringan
Kanker pada stadium awal jarang menimbulkan gejala, karena itu sangat penting untuk melakukan penyaringan.
Beberapa prosedur yang digunakan untuk penyaringan kanker payudara:

1. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri).
Jika SADARI dilakukan secara rutin, seorang wanita akan dapat menemukan benjolan pada stadium dini.
Sebaiknya SADARI dilakukan pada waktu yang sama setiap bulan. Bagi wanita yang masih mengalami menstruasi, waktu yang paling tepat untuk melakukan SADARI adalah 7-10 hari sesudah hari 1 menstruasi. Bagi wanita pasca menopause, SADARI bisa dilakukan kapan saja, tetapi secara rutin dilakuka setiap bulan (misalnya setiap awal bulan).

2. Mammografi.
Pada mammografi digunakan sinar X dosis rendah untuk menemukan daerah yang abnormal pada payudara.
Para ahli menganjurkan kepada setiap wanita yang berusia diatas 40 tahun untuk melakukan mammogram secara rutin setiap 1-2 tahun dan pada usia 50 tahun keatas mammogarm dilakukan sekali/tahun.

3. USG payudara.
USG digunakan untuk membedakan kista (kantung berisi cairan) dengan benjolan padat.

4. Termografi.
Pada termografi digunakan suhu untuk menemukan kelainan pada payudara.

SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
1. Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara. Dalam keadaan normal, ukuran payudara kiri dan kanan sedikit berbeda. Perhatikan perubahan perbedaan ukuran antara payudara kiri dan kanan dan perubahan pada puting susu (misalnya tertarik ke dalam) atau keluarnya cairan dari puting susu. Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut.

2. Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak tangan diletakkan di belakang kepala dan kedua tangan ditarik ke belakang. Dengan posisi seperti ini maka akan lebih mudah untuk menemukan perubahan kecil akibat kanker. Perhatikan perubahan bentuk dan kontur payudara, terutama pada payudara bagian bawah.

3. Kedua tangan di letakkan di pinggang dan badan agak condong ke arah cermin, tekan bahu dan sikut ke arah depan. Perhatikan perubahan ukuran dan kontur payudara.

4. Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari tangan kanan, telusuri payudara kiri. Gerakkan jari-jari tangan secara memutar (membentuk lingkaran kecil) di sekeliling payudara, mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke puting susu. Tekan secara perlahan, rasakan setiap benjolan atau massa di bawah kulit.Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan cara mengangkat lengan kanan dan memeriksanya dengan tangan kiri.Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dan ketiak.

5. Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairan dari puting susu.
Lakukan hal ini secara bergantian pada payudara kiri dan kanan.

6. Berbaring terlentang dengan bantal yang diletakkan di bawah bahu kiri dan lengan kiri ditarik ke atas. Telusuri payudara kiri dengan menggunakan jari-jari tangan kanan. Dengan posisi seperti ini, payudara akan mendatar dan memudahkan pemeriksaan.Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan meletakkan bantal di bawah bahu kanan dan mengangkat lengan kanan, dan penelusuran payudara dilakukan oleh jari-jari tangan kiri.

Kanker payudara dalam kehamilan

Payudara Pria Bisa Membesar Gara-Gara Makanan Kalengan

Payudara Pria Membesar

Jika para wanita rela melakukan apa saja agar payudaranya tampak lebih berisi, para pria justru takut kalau payudaranya membesar. Padahal dalam keseharian, mudah sekali dijumpai makanan yang bisa menyebabkan payudara pria membesar.

Makanan kalengan selama ini dikaitkan dengan gangguan kesuburan pada pria karena mengandung Bisphenol-A (BPA) sebagai pelapis pada kemasannya. Dalam kadar tertentu, senyawa kimia ini terbukti mempengaruhi kualitas sperma yang dihasilkan oleh para pria.

Kali ini, sebuah penelitian di Tufts University memberikan alasan lain bagi para pria untuk menjauhi makanan kalengan. Menurut penelitian tersebut, racun BPA juga bisa mneyebabkan payudara pria membesar seperti pada wanita sehingga membentuk apa yang disebut man boobs.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Reproductive Toxicology ini tidak mengujikan racun BPA langsung pada manusia, melainkan pada sekelompok tikus jantan. Terbukti, racun ini memicu pertumbuhan kelenjar susu dan jaringan-jaringan di sekitarnya.

"Penelitian ini memberikan bukti tambahan bahwa kelenjar susu sangat sensitif terhadap BPA dosis rendah jika paparan terjadi pada awal pertumbuhan. Yang baru dalam penelitian ini, efek tersebut juga terjadi pada pria," kata sang peneliti, Laura Vandenberg, PhD seperti dikutip dari Menshealth.com, Senin (11/2/2013).

Selain menyebabkan payudara pria membesar serta gangguan produksi sperma, selama ini BPA juga dikaitkan dengan risiko penyakit berbagai penyakit kronis termasuk diabetes tipe-2. Racun ini juga dikaitkan dengan risiko kegemukan dan obesitas yang berhubungan dengan penyakit jantung.

Payudara Pria Bisa Membesar Gara-Gara Makanan Kalengan
Selain pada makanan kalengan, racun BPA juga dipakai dalam pembuatan benda sehari-hari seperti thermal paper untuk kertas nota dan struk belanja. Tidak heran jika produksi racun BPA diperkirakan mencapai 6 miliar ton setiap tahun di seluruh dunia.


Cara Perawatan Payudara Pada Ibu Nifas (BREAST CARE)

Perawatan Payudara Pada Ibu Nifas (BREAST CARE)

Perawatan payudara ( BREAST CARE tidak hanya dilakukan sebelum melahirkan, tetapi juga dilakukan setelah melahirkan.Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu, sehingga memperlancar pengeluaran ASI.

A. PENGERTIAN
Cara Perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk merawat payudara terutama pada masa nifas (masa menyusui) untuk memperlancarkan pengeluaran ASI.

B. TUJUAN
a. Memelihara kebersihan payudara
b. Melenturkan dan menguatkan putting susu
c. Memperlancar produksi ASI

C. WAKTU PELAKSANAAN
Dilakukan dua kali sehari pada waktu mandi pagi dan sore hari

D. SYARAT-SYARAT UNTUK MENDAPATKAN HASIL YANG DIHARAPKAN
1.  Dilakukan secara teratur dan sistematis
2. Makanan dan minuman ibu yang seimbang dan sesuai dengan kesehatan ibu
3. BH (Bra) yang dipakai ibu selalu bersih dan menyokong payudara

E. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1.  Minyak kelapa ( Baby oil )
2. Handuk bersih dua buah
3. Baskom dua buah
- Satu di isi air hangat
- Satunya berisi air dingin
4. Kapas / Kassa
5. Bengkok
6. Waslap dua buah

TEKNIK PERAWATAN PAYUDARA
Tempelkan/ kompres putting ibu dengan  kapas / kassa yang sudah diberi minyak kelapa ( baby oil ) selama ± 5 menit, kemudian puting susu dibersihkan
Melakukan Perawatan Puting dengan Cara :
  1. Jika putting susu normal, lakukan perawatan berikut: Oleskan minyak pada ibu jari  telunjuk, lalu letakkan pada kedua putting susu. Lakukan gerakan memutar kearah dalam sebanyak 30x putaran untuk kedua putting susu.
  2. Jika putting susu datar atau masuk ke dalam , lakukan tahap berikut:
a. Letakkan kedua ibu jari disebelah kiri dan kanan putting susu, kemudian tekan dan hentakkan kearah luar menjauhi putting susu secara perlahan.
b. Letakkan kedua ibu jari diatas dan di bawah putting susu, lalu tekan serta hentakkan kea rah luar menjauhi putting susu secara perlahan.

Melakukan Pengurutan Pada Payudara :
  • Licinkan tangan dengan minyak/baby oil secukupnya
  • Tempatkan kedua tangan diantara kedua payudara ibu, kemudian diurut kearah atas, terus ke samping, kebawah, melintang sehingga tangan  menyangga payudara (mengangkat payudara) kemudian lepaskan tangan dari payudara.
  • Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian 3 jari tangan kanan membuat gerakan memutar sambil menekan mulai dari pangkal payudara berakhir pada putting susu. Lakukan tahap yang sama pada payudara kanan. Lakukan 2 kali gerakan pada setiap payudara
  • Meyokong payudara kiri dengan tangan kiri. Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan sisi kelingking mengurut payudara kearah putting susu, gerakan diulang sebanyak 30 kali untuk tiap payudara
  • Telapak tangan kiri menopang payudara, tangan dikepalkan kemudian buku-buku jari tangan mengurut payudara mulai dari pangkal kea rah putting susu, gerakan ini di ulang sebanyak 30 kali untuk setiap payudara.
  • Selesai pengurutan, kedua payudara dikompres dengan waslap hangat selama 2 menit, kemudian ganti dengan kompres waslap dingin selama 1 menit.
  • Keringkan payudara dengan handuk kering dan pakaikan bra
Cara Perawatan Payudara Pada Ibu Nifas (BREAST CARE)

SUMBER PUSTAKA
Seller P. 1993. Midwifery Vol. I
V Ruth Bennet dan Linda. 1999. Myles Textbook For Midwifery.
Varney .2007. Varney’s Midwifves.Pusdiknakes. WHO, JIHPIEGO. 2001. Buku IV Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
Saifudin, Abdul Bari. 2002. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Anggraini, Yetti, 2010, Asuhan Kebidanan Masa Nifas

Baca juga Cara Perawatan Perineum